Rupiah Dibuka Tak Berdaya, USD Perkasa Lawan Yen

Rabu, 25 Oktober 2017 - 10:24 WIB
Rupiah Dibuka Tak Berdaya,...
Rupiah Dibuka Tak Berdaya, USD Perkasa Lawan Yen
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pembukaan pagi ini terlihat memburuk alias semakin melemah dari penutupan sebelumnya. Kondisi rupiah yang tak berdaya di tengah lesatan USD saat melawan Yen Jepang, ketika pergantian Gubernur The Fed menjadi fokus perhatian.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka pada level Rp13.570/USD atau melemah dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.529/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi berada di level Rp13.574/USD atau menyusut dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.533/USD. Rupiah tengah pekan bergerak dengan kisaran level Rp13.563-Rp13.585/USD.

Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka ambruk ke level Rp13.568/USD atau melemah dibandingkan penutupan kemarin yang berada di level Rp13.520/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan perdagangan ada di level Rp13.528/USD atau menguat tipis dari posisi penutupan sebelumnya Rp13.530/USD. Pergerakan harian rupiah hari ini ada di kisaran level Rp13.528-Rp13.572/USD.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (25/10/2017) diperdagangkan mendekati posisi tertinggi dalam tiga bulan terhadap Yen Jepang, didukung laporan bahwa Senator Partai Republik John Taylor bakal menjadi Ketua Federal Reserve atau Gubernur Bank Sentral AS berikutnya.

Terhadap enam mata uang utama lainnya, USD berdiri di level 93.970. Indeks dolar telah meningkat menjadi 94.017 pada awal pekan, untuk menjadi posisi terbaik sejak 6 Oktober. Dolar terakhir diperdagangkan berada di 113.81 terhadap Yen atau sedikit turun, namun tidak jauh dari posisi tertinggi dalam tiga bulan 114.10.

Sementara dolar Australia jatuh 0,7% menjadi 0.7723 saat melawan USD, untuk berada di tingkat terendah sejak pertengahan Juli. Euro mantap ada di posisi 1.1757 terhadap USD dengan fokus kepada rapat Bank Sentral Eropa.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9852 seconds (0.1#10.140)