Lampaui Target, GMF Catatkan Pendapatan USD310 Juta
Lampaui Target, GMF Catatkan Pendapatan USD310 Juta
A
A
A
TANGERANG - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia TBK (GMF) berhasil membukukan pendapatan senilai USD310,5 juta. Angka ini melampaui target pendapatan kuartal III 2017 sebesar USD304,4 juta atau sebesar 102% dari proyeksi awal.
"Pencapaian pendapatan ini pun mengalami pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan dengan kuartal ketiga 2016 lalu," kata Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto di kantor HMF, Tangerang, Rabu (25/10/2017).
Selain itu, pencapaian lainnya adalah laba bersih GMF juga sesuai target 2017 sebesar USD38,1 juta atau naik 8,9% dari kuartal III 2016 sebesar USD35 juta. Terkait dengan IPO, perolehan dana yang berhasil dikumpulkan dari aksi korporasi ini adalah sebesar USD83,5 juta atau sebesar Rp1,12 triliun.
Lebih lanjut Iwan memaparkan, sekitar 60% akan dana IPO digunakan untuk kebutuhan ekspansi GMF, lalu 25% untuk modal kerja dan sisanya untuk refinancing. "Pada tahun ini, alokasi penggunaan dana IPO untuk pembiayaan modal kerja dan refinancing, serta sebagian untuk belanja modal," sambungnya
Sedangkan tahun 2018, dana IPO akan di fokuskan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan kapabilitas, kapasitas, dan inisiatif inorganaik perseroan. Menurutnya, komposisi investor berasal dari investor intitusi maupun perorangan baik dari lokal maupun asing.
"Saat ini GMF terus meningkatkan nilai perusahaan sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan timbal balik yang terbaik kepada seluruh shareholders," tandasnya.
"Pencapaian pendapatan ini pun mengalami pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan dengan kuartal ketiga 2016 lalu," kata Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto di kantor HMF, Tangerang, Rabu (25/10/2017).
Selain itu, pencapaian lainnya adalah laba bersih GMF juga sesuai target 2017 sebesar USD38,1 juta atau naik 8,9% dari kuartal III 2016 sebesar USD35 juta. Terkait dengan IPO, perolehan dana yang berhasil dikumpulkan dari aksi korporasi ini adalah sebesar USD83,5 juta atau sebesar Rp1,12 triliun.
Lebih lanjut Iwan memaparkan, sekitar 60% akan dana IPO digunakan untuk kebutuhan ekspansi GMF, lalu 25% untuk modal kerja dan sisanya untuk refinancing. "Pada tahun ini, alokasi penggunaan dana IPO untuk pembiayaan modal kerja dan refinancing, serta sebagian untuk belanja modal," sambungnya
Sedangkan tahun 2018, dana IPO akan di fokuskan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan kapabilitas, kapasitas, dan inisiatif inorganaik perseroan. Menurutnya, komposisi investor berasal dari investor intitusi maupun perorangan baik dari lokal maupun asing.
"Saat ini GMF terus meningkatkan nilai perusahaan sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan timbal balik yang terbaik kepada seluruh shareholders," tandasnya.
(akr)
Explore More