Kementerian ESDM: 2.500 Desa Segera Teraliri Listrik
A
A
A
MAGELANG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui masih ada 2.500 desa dengan jumlah total 80 ribu rumah yang belum teraliri listrik. Namun, dipastikan tidak lama lagi desa desa yang ada di Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Barat (NTB) segera teraliri listrik.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengambangan Infrastruktur, Praholo Yulijanto Nurtjahjo mengatakan, saat ini Kementerian ESDM berusaha terus mengembangkan energi terbarukan. Hal ini lantaran energi yang berasal dari fosil lama kelamaan akan habis.
"Padahal, listrik sangat dibutuhkan untuk chargering. Kementerian ESDM ingin listrik dirasakan di seluruh negeri," terangnya saat menjadi pembicara dalam Indonesia Leaders Forum (ILF) yang digelar KORAN SINDO di Magelang, Kamis (26/10/2017).
Dia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan listrik dengan tenaga surya. Diharapkan setiap sambungan rumah bisa menikmati tiga titik lampu untuk penerangan. "Semua dilakukan dengan konsep ramah lingkungan. Nanti 2018 di 2.500 desa akan dialiri listrik, sesuai karakter wilayah dengan konsep energi terbarukan," bebernya.
Praholo mengatakan, pemerataan listrik sangat penting dilakukan. Selain, untuk kesejahteran rakyat, juga bisa mendorong pertumbuhan iklim usaha di suatu wilayah.
"Iklim usaha tidak bisa maksimal jika tidak didukung dengan sumber energi. Kita tidak bisa lagi berdiri sendiri-sendiri dalam membangun, harus bersama-sama, tak bisa hanya dari kementerian ESDM saja," imbuh dia.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengambangan Infrastruktur, Praholo Yulijanto Nurtjahjo mengatakan, saat ini Kementerian ESDM berusaha terus mengembangkan energi terbarukan. Hal ini lantaran energi yang berasal dari fosil lama kelamaan akan habis.
"Padahal, listrik sangat dibutuhkan untuk chargering. Kementerian ESDM ingin listrik dirasakan di seluruh negeri," terangnya saat menjadi pembicara dalam Indonesia Leaders Forum (ILF) yang digelar KORAN SINDO di Magelang, Kamis (26/10/2017).
Dia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan listrik dengan tenaga surya. Diharapkan setiap sambungan rumah bisa menikmati tiga titik lampu untuk penerangan. "Semua dilakukan dengan konsep ramah lingkungan. Nanti 2018 di 2.500 desa akan dialiri listrik, sesuai karakter wilayah dengan konsep energi terbarukan," bebernya.
Praholo mengatakan, pemerataan listrik sangat penting dilakukan. Selain, untuk kesejahteran rakyat, juga bisa mendorong pertumbuhan iklim usaha di suatu wilayah.
"Iklim usaha tidak bisa maksimal jika tidak didukung dengan sumber energi. Kita tidak bisa lagi berdiri sendiri-sendiri dalam membangun, harus bersama-sama, tak bisa hanya dari kementerian ESDM saja," imbuh dia.
(izz)