Tembus Rekor Tertinggi, IHSG Sepanjang Tahun Naik 13%
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada perdagangan tengah pekan lalu sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa di level 6.025, menjadi sinyal baik untuk kondisi perdagangan Indonesia. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan mengutarakan, dari rekor tertinggi ini tercatat bahwa tahun ini IHSG sudah naik 13%.
Dia menambahkan walaupun pada akhirnya Kamis dan Jumat sempat terjadi koreksi, namun kenaikan IHSG yang mencetak rekor baru tersebut dinilai harus diapresiasi. Pada perdagangan terakhir, Jumat kemarin bursa saham Tanah Air memang merosot menjadi ke posisi 5.975,28.
"Kemarin IHSG menembus rekor tertinggi ya, walaupun Kamis, Jumat ada koreksi. Tapi sangat wajar kalau di indeks itu naik turun. Paling menarik dari kenaikan indeks tahun ini yakni, kenaikannya mencapai 13% dari akhir tahun, sampai kemarin tembus di 6.025," kata dia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
Rekor ini, menjadi salah satu yang terbaik di Asia setelah Filipina, Singapura dan Korea. Nicky mengungkap hal menarik lain dari kenaikan ini sebenarnya jika diperhatikan dari total transkasi tahun ini banyak didominasi investor lokal, dimana mereka membukukan nett buy sepanjang tahun lebih dari Rp18 triliun, nett sell oleh asing dan net buy oleh investor lokal.
"Itu catatan sendiri karena persepsinya selama ini, kalau asing jualan indeks akan turun, kalau asing beli indeks naik. Tahun ini enggak terjadi. Hal lain terjadi investor lokal kita sudah lebih confidence dan baik untuk suistain untuk pasar modal kita," pungkasnya.
Dia menambahkan walaupun pada akhirnya Kamis dan Jumat sempat terjadi koreksi, namun kenaikan IHSG yang mencetak rekor baru tersebut dinilai harus diapresiasi. Pada perdagangan terakhir, Jumat kemarin bursa saham Tanah Air memang merosot menjadi ke posisi 5.975,28.
"Kemarin IHSG menembus rekor tertinggi ya, walaupun Kamis, Jumat ada koreksi. Tapi sangat wajar kalau di indeks itu naik turun. Paling menarik dari kenaikan indeks tahun ini yakni, kenaikannya mencapai 13% dari akhir tahun, sampai kemarin tembus di 6.025," kata dia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
Rekor ini, menjadi salah satu yang terbaik di Asia setelah Filipina, Singapura dan Korea. Nicky mengungkap hal menarik lain dari kenaikan ini sebenarnya jika diperhatikan dari total transkasi tahun ini banyak didominasi investor lokal, dimana mereka membukukan nett buy sepanjang tahun lebih dari Rp18 triliun, nett sell oleh asing dan net buy oleh investor lokal.
"Itu catatan sendiri karena persepsinya selama ini, kalau asing jualan indeks akan turun, kalau asing beli indeks naik. Tahun ini enggak terjadi. Hal lain terjadi investor lokal kita sudah lebih confidence dan baik untuk suistain untuk pasar modal kita," pungkasnya.
(akr)