BRI Life Luncurkan Dua Produk Link Berbasis Syariah
BRI Life Luncurkan Dua Produk Link Berbasis Syariah
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi BRI Life di usianya yang ke-30 meluncurkan dua produk link berbasis syariah yakni BRI Life Link Proteksi Syariah dan BRI Life Link Optima Syariah.
Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengatakan, sejak diakuisisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk akhir 2015 semakin mengokohkannya sebagai perusahaan asuransi jiwa lokal terbesar di Indonesia.
"Semenjak perubahan struktur manajamen ditubuh BRI Life, kami fokus meningkatkan kinerja perusahaan, dalam kurun waktu satu tahun ini mencatat kenaikan hingga 3-4 kali lipat, hingga akhir 2017 kami optimis bisa membukukan pendapatan premi Rp3,7 triliun," kata Rianto dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemegang saham mayoritas Bank BRI, untuk menjadikan anak perusahaannya tersebut menjadi perusahaan asuransi jiwa lokal terbesar di Indonesia dalam kurun waktu tak lebih dari tiga tahun ke depan.
Jaringan serta infrastruktur BRI yang kuat dengan jumlah nasabah lebih dari 52 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia semakin memudahkan jalan bagi BRI Life untuk meraih ambisi tersebut.
Berbagai upaya dan inovasi dilakukan BRI Life untuk mempercepat laju pencapaian target perusahaan, di antaranya semakin disempurnakannya layanan berbasis digital bagi nasabah, mulai dari awal pembelian hingga after sales service.
Hal ini untuk memudahkan BRI Life dalam menjangkau nasabahnya, termasuk, saat ini tengah dipersiapkan pula adanya fasilitas customer portal bagi nasabah. Demikian pula halnya untuk inovasi produk yang terus dikembangkan, bertepatan di usianya ke-30 ini pula, BRI Life meluncurkan dua produk link berbasis syariah yakni BRI Life Link Proteksi Syariah dan BRI Life Link Optima Syariah.
"Kami fokus dengan induk perusahaan dalam menggarap kanal distribusi bancassurance, melalui inklusi keuangan yang suistanable yang dilakukan oleh sales forces BFA (Bancassurance Finacial Advisor) BRI Life yang saat ini berjumlah lebih dari 1.000 orang BFA yang tersebar di unit-unit kerja BRI di seluruh Indonesia, dengan target penambahan BFA hingga akhir 2017 mencapai sekitar 1.300 BFA," ujarnya.
Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengatakan, sejak diakuisisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk akhir 2015 semakin mengokohkannya sebagai perusahaan asuransi jiwa lokal terbesar di Indonesia.
"Semenjak perubahan struktur manajamen ditubuh BRI Life, kami fokus meningkatkan kinerja perusahaan, dalam kurun waktu satu tahun ini mencatat kenaikan hingga 3-4 kali lipat, hingga akhir 2017 kami optimis bisa membukukan pendapatan premi Rp3,7 triliun," kata Rianto dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemegang saham mayoritas Bank BRI, untuk menjadikan anak perusahaannya tersebut menjadi perusahaan asuransi jiwa lokal terbesar di Indonesia dalam kurun waktu tak lebih dari tiga tahun ke depan.
Jaringan serta infrastruktur BRI yang kuat dengan jumlah nasabah lebih dari 52 juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia semakin memudahkan jalan bagi BRI Life untuk meraih ambisi tersebut.
Berbagai upaya dan inovasi dilakukan BRI Life untuk mempercepat laju pencapaian target perusahaan, di antaranya semakin disempurnakannya layanan berbasis digital bagi nasabah, mulai dari awal pembelian hingga after sales service.
Hal ini untuk memudahkan BRI Life dalam menjangkau nasabahnya, termasuk, saat ini tengah dipersiapkan pula adanya fasilitas customer portal bagi nasabah. Demikian pula halnya untuk inovasi produk yang terus dikembangkan, bertepatan di usianya ke-30 ini pula, BRI Life meluncurkan dua produk link berbasis syariah yakni BRI Life Link Proteksi Syariah dan BRI Life Link Optima Syariah.
"Kami fokus dengan induk perusahaan dalam menggarap kanal distribusi bancassurance, melalui inklusi keuangan yang suistanable yang dilakukan oleh sales forces BFA (Bancassurance Finacial Advisor) BRI Life yang saat ini berjumlah lebih dari 1.000 orang BFA yang tersebar di unit-unit kerja BRI di seluruh Indonesia, dengan target penambahan BFA hingga akhir 2017 mencapai sekitar 1.300 BFA," ujarnya.
(izz)
Explore More