Stasiun Penyedia Listrik Umum Dibangun Bertahap
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah meminta PT PLN (Persero) membangun stasiun penyedia listrik umum (SPLU) secara bertahap. Hal itu seiring dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan mobil listrik sudah bisa beroperasi mulai tahun depan.
Target tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat sidang kabinet di Istana Negara. Bahkan saat ini di setiap kantor PLN sudah tersedia SPLU dan terus disosialisasikan kepada masyarakat.
"Ini akan dilakukan bertahap. PLN siap (menjalankan) tapi tentu ketika sudah dibangun harus tersedian motor atau mobil listriknya. Sekarang kita dalam tahap sosialisasi," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Someng di Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Menurutnya, penggunaan kendaraan berbasis listrik dibutuhkan agar permintaan listrik meningkat. Dia menuturkan, konsumsi listrik nasional Indonesia baru mencapai 980 kWh per kapita, jauh tertinggal dengan Singapura yang sebesar 8.000 kWh per kapita.
Pihaknya berharap pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) bisa berjalan dengan maksimal, sehingga bisa mensuplai permintaan dari mobil listrik.
"2019 kita targetkan 29.000 MW akan selesai terbangun. Insya Allah akan bisa menyuplai permintaan mobil listrik dan lainnya. Karena kita belum tahu ke depan, setelah LRT dan MRT beroperasi, permintaan listrik pasti akan naik," kata dia.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad mengatakan, beralihnya penggunaan mobil berbahan bakar fosil atau biasa disebut mobil konvensional ke mobil listrik sudah menjadi keputusan pemerintah. Bahkan regulasi berupa Peraturan Presiden telah disiapkan dan saat ini sedang dibahas oleh intansi/kementerian terkait di Sekretariat Negara.
"Saat ini dibahas di Setneg melibatkan antar instansi/kementerian. Menyangkut dari ESDM, perindustrian, perhubungan, kepolisian dan lain-lain. Kita harap akhir tahun sudah selesai," ujar dia di sela pawai dan sosialisasi motor listrik "Convoi Fun Ride" di Jakarta, akhir pekan lalu.
Hadir dalam rangkaian konvoi ini adalah jajaran Komisaris dan Direksi PT PLN (Persero) di antaranya Komisaris Independen PLN Oegroseno, Direktur Bisnis Regional Jawa Barat, Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Syamsul Huda, dan Direktur Bisnis Regional Kalimantan, Machnizon.
Direktur Bisnis Regional Jawa Barat Haryanto WS mengatakan, PLN siap menbangun SPLU secara bertahap. Pihaknya mengatakan, tidak kurang dari 2000 SPLU akan terpasang di seluruh Indonesia. "Tahun ini kita targetkan tidak kurang dari 2000 SPLU di Indonesia," ujar dia.
General Manajer PLN Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mengatakan, SPLU di Jakarta saat ini sudah sekitar 700 unit terpasang. Pihaknya menargetkan tahun ini terpasang 1.000 unit SPLU dibangun secara bertahap.
"Motor dan mobil listrik merupakan harapan masyarakat. Saat ini sudah terpasang 602 titik SPLU yang sudah terpasang di Jakarta. Tahun ini kita targetkan 1.000 unit SPLU terpasang," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, PLN terus melakukan sosialisasi SPLU dan penggunaan mobil/motor listrik. Bahkan PLN Disjaya memecahkan Rekor MURI Konvoi Motor Listrik Terbanyak dengan memberangkatkan 180 motor listrik untuk konvoi bersama dengan garis start dari Kantor PLN Disjaya, Gambir, menuju Taman Suropati, dan berakhir di Kota Tua.
Menurutnya, sosialisasi penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan, bebas polusi, nyaman, dan efisien digunakan tersebut terus dilakukan PLN. Saat masyarakat Jakarta telah memiliki banyak pilihan untuk penyedia kendaraan listrik.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena PLN telah menyediakan infrastruktur untuk penyambung energi kendaraan listrik di tempat umum. SPLU telah hadir di 602 titik di seputar Jakarta dan sekitarnya, dan dapat dengan mudah diakses lokasinya melalui google map," jelasnya.
Dengan itu, imbuh dia, diharapkan pengguna kendaraan listrik di Indonesia kian marak, tumbuh kembang teknologi kendaraan listrik kian maju, seiring dengan pertumbuhan infrastruktur kelistrikan.
"Melalui program mobil atau motor listrik ini pula, PLN mendukung langit biru Jakarta yang bebas polusi," pungkasnya.
Target tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat sidang kabinet di Istana Negara. Bahkan saat ini di setiap kantor PLN sudah tersedia SPLU dan terus disosialisasikan kepada masyarakat.
"Ini akan dilakukan bertahap. PLN siap (menjalankan) tapi tentu ketika sudah dibangun harus tersedian motor atau mobil listriknya. Sekarang kita dalam tahap sosialisasi," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Someng di Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Menurutnya, penggunaan kendaraan berbasis listrik dibutuhkan agar permintaan listrik meningkat. Dia menuturkan, konsumsi listrik nasional Indonesia baru mencapai 980 kWh per kapita, jauh tertinggal dengan Singapura yang sebesar 8.000 kWh per kapita.
Pihaknya berharap pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) bisa berjalan dengan maksimal, sehingga bisa mensuplai permintaan dari mobil listrik.
"2019 kita targetkan 29.000 MW akan selesai terbangun. Insya Allah akan bisa menyuplai permintaan mobil listrik dan lainnya. Karena kita belum tahu ke depan, setelah LRT dan MRT beroperasi, permintaan listrik pasti akan naik," kata dia.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad mengatakan, beralihnya penggunaan mobil berbahan bakar fosil atau biasa disebut mobil konvensional ke mobil listrik sudah menjadi keputusan pemerintah. Bahkan regulasi berupa Peraturan Presiden telah disiapkan dan saat ini sedang dibahas oleh intansi/kementerian terkait di Sekretariat Negara.
"Saat ini dibahas di Setneg melibatkan antar instansi/kementerian. Menyangkut dari ESDM, perindustrian, perhubungan, kepolisian dan lain-lain. Kita harap akhir tahun sudah selesai," ujar dia di sela pawai dan sosialisasi motor listrik "Convoi Fun Ride" di Jakarta, akhir pekan lalu.
Hadir dalam rangkaian konvoi ini adalah jajaran Komisaris dan Direksi PT PLN (Persero) di antaranya Komisaris Independen PLN Oegroseno, Direktur Bisnis Regional Jawa Barat, Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Syamsul Huda, dan Direktur Bisnis Regional Kalimantan, Machnizon.
Direktur Bisnis Regional Jawa Barat Haryanto WS mengatakan, PLN siap menbangun SPLU secara bertahap. Pihaknya mengatakan, tidak kurang dari 2000 SPLU akan terpasang di seluruh Indonesia. "Tahun ini kita targetkan tidak kurang dari 2000 SPLU di Indonesia," ujar dia.
General Manajer PLN Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mengatakan, SPLU di Jakarta saat ini sudah sekitar 700 unit terpasang. Pihaknya menargetkan tahun ini terpasang 1.000 unit SPLU dibangun secara bertahap.
"Motor dan mobil listrik merupakan harapan masyarakat. Saat ini sudah terpasang 602 titik SPLU yang sudah terpasang di Jakarta. Tahun ini kita targetkan 1.000 unit SPLU terpasang," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, PLN terus melakukan sosialisasi SPLU dan penggunaan mobil/motor listrik. Bahkan PLN Disjaya memecahkan Rekor MURI Konvoi Motor Listrik Terbanyak dengan memberangkatkan 180 motor listrik untuk konvoi bersama dengan garis start dari Kantor PLN Disjaya, Gambir, menuju Taman Suropati, dan berakhir di Kota Tua.
Menurutnya, sosialisasi penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan, bebas polusi, nyaman, dan efisien digunakan tersebut terus dilakukan PLN. Saat masyarakat Jakarta telah memiliki banyak pilihan untuk penyedia kendaraan listrik.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena PLN telah menyediakan infrastruktur untuk penyambung energi kendaraan listrik di tempat umum. SPLU telah hadir di 602 titik di seputar Jakarta dan sekitarnya, dan dapat dengan mudah diakses lokasinya melalui google map," jelasnya.
Dengan itu, imbuh dia, diharapkan pengguna kendaraan listrik di Indonesia kian marak, tumbuh kembang teknologi kendaraan listrik kian maju, seiring dengan pertumbuhan infrastruktur kelistrikan.
"Melalui program mobil atau motor listrik ini pula, PLN mendukung langit biru Jakarta yang bebas polusi," pungkasnya.
(izz)