Akhir Oktober, IHSG Ditutup Menembus Level 6.000
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (31/10/2017) berhasil menembus level 6.000. Indeks di akhir Oktober ini ditutup meroket 31,71 poin atau 0,53% menjadi 6.005,78.
Menguatnya indeks terlihat sejak awal perdagangan, dengan dibuka rebound 1,01% alias naik 60,30 poin ke level 6.034,38. Selasa ini, indeks diperdagangkan di kisaran 5.989,86-6.034,62.
Positifnya indeks ditopang oleh fundamental ekonomi yang cukup baik. Bahkan pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 bisa mencapai 5,4%, melampaui prediksi Bank Indonesia sebesar 5,18%.
Selain itu, mayoritas sektor saham berakhir menguat, bahkan sektor industri dasar meningkat hingga 2,00%, disusul konsumer bertambah 1,23%, dan manufaktur naik 1,17%. Sementara sektor infrastruktur terkoreksi 0,72%.
Dari 479 saham yang diperdagangkan, 171 naik, 116 stagnan, dan 192 menurun. Nilai transaksi saham sebesar Rp8,90 triliun dari 9,55 miliar lot saham. Transaksi bersih asing Rp320,32 miliar, dimana aksi beli asing Rp3,36 triliun berbanding aksi jual asing Rp3,04 triliun.
Adapun pasar Asia ditutup variatif pada Selasa ini, karena investor mencerna data Indeks Pembeli Manajer China yang melambat dan keputusan suku bunga Bank of Japan. Merunut dari CNBC, Selasa (31/10/2017), Bank of Japan pada hari ini mempertahankan kebijakan moneternya dengan mempertahankan suku bunga jangka pendek di minus 0,1%.
Selain itu, produksi industri pada bulan September turun 1,1% dibanding bulan Agustus. Hal ini membuat saham keuangan Jepang turun, dengan Mitsubishi UFJ berakhir melemah 2,57% dan Nomura Holdings jatuh 2,71%. Indeks Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 1% menjadi 22.011,61.
Di Selat Korea, Kospi naik 0,86% menjadi 2.523,43, berkat naiknya saham otomotif dan ritel. Saham Hyundai Motor ditutup naik 3,21% dan Lotte Shopping melonjak 7,14% imbas kabar mencairnya hubungan Korea Selatan dan China setelah sempat mendingin akibat pemasangan sistem anti-rudal Seoul oleh Amerika Serikat.
Indeks ASX 200 Australia kehilangan 0,17% menjadi 5.909,01, karena kerugian di sektor saham keuangan. Dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,32% menjadi 28.245,54 karena kerugian di saham kasino. Di daratan China, Shanghai berbalik menguat 0,12% menjadi 3.394,50 dan Shenzhen bertambah 0,69% menjadi 2.002,28.
Menguatnya indeks terlihat sejak awal perdagangan, dengan dibuka rebound 1,01% alias naik 60,30 poin ke level 6.034,38. Selasa ini, indeks diperdagangkan di kisaran 5.989,86-6.034,62.
Positifnya indeks ditopang oleh fundamental ekonomi yang cukup baik. Bahkan pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 bisa mencapai 5,4%, melampaui prediksi Bank Indonesia sebesar 5,18%.
Selain itu, mayoritas sektor saham berakhir menguat, bahkan sektor industri dasar meningkat hingga 2,00%, disusul konsumer bertambah 1,23%, dan manufaktur naik 1,17%. Sementara sektor infrastruktur terkoreksi 0,72%.
Dari 479 saham yang diperdagangkan, 171 naik, 116 stagnan, dan 192 menurun. Nilai transaksi saham sebesar Rp8,90 triliun dari 9,55 miliar lot saham. Transaksi bersih asing Rp320,32 miliar, dimana aksi beli asing Rp3,36 triliun berbanding aksi jual asing Rp3,04 triliun.
Adapun pasar Asia ditutup variatif pada Selasa ini, karena investor mencerna data Indeks Pembeli Manajer China yang melambat dan keputusan suku bunga Bank of Japan. Merunut dari CNBC, Selasa (31/10/2017), Bank of Japan pada hari ini mempertahankan kebijakan moneternya dengan mempertahankan suku bunga jangka pendek di minus 0,1%.
Selain itu, produksi industri pada bulan September turun 1,1% dibanding bulan Agustus. Hal ini membuat saham keuangan Jepang turun, dengan Mitsubishi UFJ berakhir melemah 2,57% dan Nomura Holdings jatuh 2,71%. Indeks Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 1% menjadi 22.011,61.
Di Selat Korea, Kospi naik 0,86% menjadi 2.523,43, berkat naiknya saham otomotif dan ritel. Saham Hyundai Motor ditutup naik 3,21% dan Lotte Shopping melonjak 7,14% imbas kabar mencairnya hubungan Korea Selatan dan China setelah sempat mendingin akibat pemasangan sistem anti-rudal Seoul oleh Amerika Serikat.
Indeks ASX 200 Australia kehilangan 0,17% menjadi 5.909,01, karena kerugian di sektor saham keuangan. Dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,32% menjadi 28.245,54 karena kerugian di saham kasino. Di daratan China, Shanghai berbalik menguat 0,12% menjadi 3.394,50 dan Shenzhen bertambah 0,69% menjadi 2.002,28.
(ven)