Kemitraan Kebun Sawit Rakyat Fokus pada Produktivitas

Rabu, 01 November 2017 - 17:18 WIB
Kemitraan Kebun Sawit...
Kemitraan Kebun Sawit Rakyat Fokus pada Produktivitas
A A A
NUSA DUA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebutkan, ada dua fokus utama dalam pola kemitraan antara perusahaan dengan perkebunan sawit rakyat, yakni peningkatan produktivitas dan mencapai tata kelola perkebunan sawit rakyat berkelanjutan.

"Pola kemitraan dengan perkebunan rakyat harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan industri kelapa sawit nasional," kata Ketua Bidang Komunikasi Gapki Bambang Aria Wisena di Nusa Dua Bali, Rabu (1/11).

Hal itu disampaikan Bambang Aria Wisena di depan media dalam silaturahmi dalam rangka Konferensi Sawit Internasional (IPOC) 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center. Konferensi IPOC akan dibuka Kamis (2/11) oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Bambang mengatakan, saat ini rata-rata tingkat produktivitas perkebunan sawit rakyat masih rendah, di bawah 18 ton TBS (tandan buah segar) per hektare per tahun. Padahal, yield perkebunan sawit besar bisa mencapai 30 ton TBS per hektare per tahun.

"Untuk mempersempit kesenjangan produktivitas ini, strategi terbaik adalah kemitraan antara perusahaan dengan perkebunan rakyat," kata Bambang.

Ia optimistis bahwa dengan pola kemitraan yang kuat yield per hektare perkebunan rakyat juga akan terdongkrak naik. Implikasi selanjutnya, menurutnya, daya saing mereka juga akan lebih kuat.

Kemitraan ini juga sekaligus menepis keraguan bahwa perusahaan skala besar meninggalkan perkebunan rakyat. Ke depan, pengelolaan perkebunan juga seharusnya menjadi perhatian penting. Termasuk dalam hal penyediaan bibit dan pendanaan yang cukup untuk program replanting.

“Tema-tema ini akan dibahas dalam konferensi sawit internasional yang ke-13 ini," katanya.

Sejalan dengan pola kemitraan itu, menurut Bambang, tuntutan global agar industri kelapa sawit nasional semakin berkelanjutan juga akan terjawab.

Pada saat yang sama, pakar gambut Direktur Tropical Peat Research Institute (TPRI) Serawak Malaysia Lulie Melling menyampaikan pujian dan dukungannya terhadap industri kelapa sawit di Indonesia.

"Kemitraan antara perusahaan dengan perkebunan rakyat akan menjamin tata kelola yang berkelanjutan. Termasuk tata kelola perkebunan masyarakat di lahan gambut," kata Lulie yang diundang hadir dalam IPOC 2017.

Untuk membahas isu kemitraan ini, IPOC 2017 juga mengundang perwakilan petani sawit untuk berbicara dalam konferensi sawit terbesar di dunia tersebut.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5000 seconds (0.1#10.140)