Telaga di Atas Awan, Kiat Gunungkidul Membasahi Kekeringan

Selasa, 14 November 2017 - 21:39 WIB
Telaga di Atas Awan,...
Telaga di Atas Awan, Kiat Gunungkidul Membasahi Kekeringan
A A A
GUNUNGKIDUL - Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar nama Gunungkidul? Kering, tandus, dan sulitnya mencari air. Tunggu, itu zaman old alias sudah basi. Seiring dengan penemuan sumber mata air, Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta bersalin wajah menjadi kawasan hijau dimana banyak sawah padi dan palawija baris-berbaris.

Ketua DPRD Gunungkidul Suharno menceritakan sejak program air sungai bawah tanah Bribin pada 2009, secara berangsur-angsur Gunungkidul mulai berbenah. "Ini berkah dari Allah bahwa kami diberi sumber mata air, tinggal bagaimana kami mengelolanya dengan baik," ujar politisi PDI Perjuangan ini kepada SINDOnews, Selasa (14/11/2017).

Proyek Bribin ini merupakan ikhtiar dari Pemprov Yogyakarta, Pemkab Gunungkidul, dan Kementerian Pekerjaan Umum (sekarang PUPR) yang menggandeng Karlsruhe Institute of Technology Jerman untuk pengadaan Integrated Water Resources Management (IWRM). Meski kontrak sudah selesai tahun 2014 silam, namun program airisasi terus dilanjutkan.

"Saat ini program airisasi ini sudah mencapai 70% kepada masyarakat. Tahun 2020, kami targetkan sudah bisa 100%. Seperti halnya listrik yang kini sudah 100%, diantaranya dengan pembangunan pembangkit tenaga surya," terangnya.

Menurut Suharno, selain melakukan program airisasi dengan sistem tenaga hidrolik yang mengangkat air dari sumber mata air bawah tanah, Gunungkidul juga sedang mengembangkan program embung raksasa alias Embung Sriten. Menariknya, Embung Sriten ini juga merupakan lokasi wisata yang terdapat di kawasan perbukitan Batur Agung. Sehingga menjadi telaga buatan tertinggi di Yogyakarta.

Baca Juga: Miliki 121 Pantai, Potensi Wisata Gunungkidul Menjanjikan
"Jadi kami mengangkat air dari sumber mata air di bawahnya kemudian juga menampung air hujan ke embung ini. Lalu ada teknologi untuk irigasi dan pengairan air bersih ke masyarakat," sambung dia.

Dengan adanya telaga di atas awan ini yang memberikan pengairan ke masyarakat dan petani, kata dia, maka pertanian di Gunungkidul pun meningkat. Dari semula satu kali masa cocok tanam sekarang menjadi dua kali masa cocok tanam dalam setahun. Begitu pula lahan pertanian yang mencapai 1.500 hektare, dengan capaian setiap hektare sebanyak 180 kuintal beras.

Pencapaian ini membuat warga Gunungkidul tidak lagi identik dengan konsumsi gaplek dan tiwul. Meski demikian, untuk melestarikan tradisi, maka masyarakat mengemas gaplek dan tiwul dengan kekinian. Tiwul dan gaplek instan ini bisa dijual hingga Rp100 ribu per kilogram.

Suharno berharap ke depan, di masa kepemimpinan Gunungkidul yang akan datang, selain meningkatkan pertanian, juga bisa meningkatkan usaha kecil menengah (UKM) dengan membangun sentra-sentra seni budaya seperti kerajinan gamelan. Sehingga ada desa-desa penghasil pengrajin gamelan untuk melestarikan budaya Jawa yang merupakan bagian dari kekayaan Indonesia.
(ven)
Berita Terkait
Dongkrak Ekonomi Warga...
Dongkrak Ekonomi Warga Jogja, Nara Kupu Gelar Lagi Pasar Sayur dan Pets Day Out
Tiga Jurus Sandiaga...
Tiga Jurus Sandiaga Tingkatkan Daya Saing Pelaku Parekraf
Ekonomi Jatim Alami...
Ekonomi Jatim Alami Kontraksi, Pertumbuhannya Kalah Dari Banten dan Yogyakarta
Sukuk Ritel SR016 Bakal...
Sukuk Ritel SR016 Bakal Dirilis, Investasi Syariah yang Aman dan Dijamin Negara
Dukungan Dana Bergulir...
Dukungan Dana Bergulir LPDB-KUMKM Perkuat Rantai Ekonomi Pasar Beringharjo Yogyakarta
Kejar Green Deflation,...
Kejar Green Deflation, 5.000 Petani Dilibatkan dalam Ekonomi Hijau di Yogyakarta
Berita Terkini
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
24 menit yang lalu
Wamenkop Ferry Juliantono...
Wamenkop Ferry Juliantono Beberkan Enam Tugas Utama Koperasi Desa Merah Putih
56 menit yang lalu
Elnusa Petrofin Perluas...
Elnusa Petrofin Perluas Distribusi BBM Pembangkit di Kalimantan Barat
1 jam yang lalu
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
2 jam yang lalu
Urban Market Baru Hidupkan...
Urban Market Baru Hidupkan Ruang Publik di Kawasan Paramount Petals Tangerang
2 jam yang lalu
Bank Mandiri Salurkan...
Bank Mandiri Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025
3 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved