Harga Serapan Beras untuk Toko Tani Indonesia Akan Dinaikkan
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) mewacanakan kenaikan harga serapan beras bagi toko tani Indonesia (TTI).
Kepala BKP Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya harus bersaing dengan para pedagang besar yang mengambil beras dari petani, terutama saat musim panen gadu. Pada musim panen gadu, tidak sedikit pedagang dari berbagai daerah di Indonesia membeli beras langsung ke petani.
"Para pedagang, tidak segan-segan mengambil beras dengan harga tinggi. Tetapi kami sedang mempertimbangkan menaikkan harga, yang tadinya Rp7.700 per kg menjadi 8.000 per kg. Nantinya harga jual ke masyarakat Rp8.300 per kg. Tetapi itu masih diwacanakan," ujar dia di Kampung Ranca Manuk, Kabupaten Bandung, Minggu (19/11/2017).
Walaupun, imbuh Agung, pada dasarnya harga serapan saat ini Rp7.700 per kg sudah ideal. Terlebih pada musim panan raya bulan Februari-Maret, biasanya harga jual beras sangat rendah. Agung berharap, TTI bisa memanfaatkan momen itu untuk menyerap sebanyak-banyaknya beras petani sehingga petani mendapatkan harga maksimal.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Mekar Jaya Asepullah mengakui, kelompok-kelompok tani di bawah Mekar Jaya kerap menjual beras ke pedagang beras di Cipinang. Mereka menjual beras di harga Rp9.700 per kg ke pedagang.
Namun, kendati ada selisih harga cukup besar jika menjual berasnya ke TTI, pihaknya siap mendukung program pemerintah. Dia berharap penjualan beras ke TTI bisa mendukung upaya pemerintah menstabilkan harga beras.
Kepala BKP Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya harus bersaing dengan para pedagang besar yang mengambil beras dari petani, terutama saat musim panen gadu. Pada musim panen gadu, tidak sedikit pedagang dari berbagai daerah di Indonesia membeli beras langsung ke petani.
"Para pedagang, tidak segan-segan mengambil beras dengan harga tinggi. Tetapi kami sedang mempertimbangkan menaikkan harga, yang tadinya Rp7.700 per kg menjadi 8.000 per kg. Nantinya harga jual ke masyarakat Rp8.300 per kg. Tetapi itu masih diwacanakan," ujar dia di Kampung Ranca Manuk, Kabupaten Bandung, Minggu (19/11/2017).
Walaupun, imbuh Agung, pada dasarnya harga serapan saat ini Rp7.700 per kg sudah ideal. Terlebih pada musim panan raya bulan Februari-Maret, biasanya harga jual beras sangat rendah. Agung berharap, TTI bisa memanfaatkan momen itu untuk menyerap sebanyak-banyaknya beras petani sehingga petani mendapatkan harga maksimal.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Mekar Jaya Asepullah mengakui, kelompok-kelompok tani di bawah Mekar Jaya kerap menjual beras ke pedagang beras di Cipinang. Mereka menjual beras di harga Rp9.700 per kg ke pedagang.
Namun, kendati ada selisih harga cukup besar jika menjual berasnya ke TTI, pihaknya siap mendukung program pemerintah. Dia berharap penjualan beras ke TTI bisa mendukung upaya pemerintah menstabilkan harga beras.
(fjo)