67 Tenaga Kesehatan Indonesia Siap Bekerja di Jepang
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 67 orang tenaga kesehatan di bawah naungan PT Bahana Inspirasi Muda bakal diberangkan ke Jepang setelah lolos seleksi Indonesia-Japang Economic Partnership Agreement (IJEPA). Puluhan tenaga keperawatan ini merupakan realisasi dari program pemerintah mengirimkan tenaga kesehatan ke Negeri Sakura.
Dirut PT Bahana Inspirasi Muda Sony Dwiariyandi mengatakan, detidaknya setiap tahun ada sekitar 300 orang dari seluruh Indonesia yang diberangkatkan ke Jepang. "Mereka adalah bagian dari 800 tenaga kesehatan yang mendaftar pada program ini. Tetapi yang diterima dan lolos seleksi hanya 300 orang. 67 di antaranya merupakan bimbingan kami," kata Sony saat pelepasan siswa untuk pelatihan di Hotel Grand Tjokro, Bandung, Senin (20/11).
Menurut dia, mereka akan bekerja di Jepang selama empat tahun dengan gaji antara Rp17-20 juta per bulan. Di sana, mereka akan menjadi tenaga perawat dan perawat lansia. Bila nantinya mereka cocok bekerja di Jepang, setelah empat tahun bisa mengajukan perpanjangan kontrak kerja untuk bekerja hingga pensiun.
"Mereka yang lolos seleksi dan akan bekerja di Jepang adalah lulusan S1 dan D3 keperawatan. Sebelum dinyatakan lolos, mereka diuji langsung oleh tim dari Jepang. Soal skill mereka sudah cukup percaya dengan kemampuan perawat Indonesia. Jadi yang diseleksi lebih banyak soal attitude dan mental," kata dia.
PT Bahana Inspirasi Muda, sudah menginjak tahun keempat mengirimkan putra putri terbaik Indonesia bekerja di Jepang. Total ada sekitar 200 orang yang telah dan akan diberangkatkan. Untuk angkatan tahun ini, rencananya akan diberangkan pada Juni 2018 mendatang. Sebelum itu, mereka akan mendapatkan pelatihan oleh pemerintah selama enam bulan di Jakarta.
"Kebutuhan tenaga perawat di Jepang sebenarnya mencapai 1 juta orang. Tetapi memang kita baru mampu mengirimkan sekitar 300 orang. Kalau dari sisi kemampuan, tenaga perawat kita lebih baik dibandingkan negara lainnya di kawasan ASEAN," imbuh dia.
Dirut PT Bahana Inspirasi Muda Sony Dwiariyandi mengatakan, detidaknya setiap tahun ada sekitar 300 orang dari seluruh Indonesia yang diberangkatkan ke Jepang. "Mereka adalah bagian dari 800 tenaga kesehatan yang mendaftar pada program ini. Tetapi yang diterima dan lolos seleksi hanya 300 orang. 67 di antaranya merupakan bimbingan kami," kata Sony saat pelepasan siswa untuk pelatihan di Hotel Grand Tjokro, Bandung, Senin (20/11).
Menurut dia, mereka akan bekerja di Jepang selama empat tahun dengan gaji antara Rp17-20 juta per bulan. Di sana, mereka akan menjadi tenaga perawat dan perawat lansia. Bila nantinya mereka cocok bekerja di Jepang, setelah empat tahun bisa mengajukan perpanjangan kontrak kerja untuk bekerja hingga pensiun.
"Mereka yang lolos seleksi dan akan bekerja di Jepang adalah lulusan S1 dan D3 keperawatan. Sebelum dinyatakan lolos, mereka diuji langsung oleh tim dari Jepang. Soal skill mereka sudah cukup percaya dengan kemampuan perawat Indonesia. Jadi yang diseleksi lebih banyak soal attitude dan mental," kata dia.
PT Bahana Inspirasi Muda, sudah menginjak tahun keempat mengirimkan putra putri terbaik Indonesia bekerja di Jepang. Total ada sekitar 200 orang yang telah dan akan diberangkatkan. Untuk angkatan tahun ini, rencananya akan diberangkan pada Juni 2018 mendatang. Sebelum itu, mereka akan mendapatkan pelatihan oleh pemerintah selama enam bulan di Jakarta.
"Kebutuhan tenaga perawat di Jepang sebenarnya mencapai 1 juta orang. Tetapi memang kita baru mampu mengirimkan sekitar 300 orang. Kalau dari sisi kemampuan, tenaga perawat kita lebih baik dibandingkan negara lainnya di kawasan ASEAN," imbuh dia.
(akr)