USD Ambil Untung dari Gagalnya Merkel, Rupiah Makin Lemah

JAKARTA - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap enam mata uang utama mencapai level tertinggi pada pekan ini, akibat kegagalan Kanselir Jerman Angela Merkel pada masa periode keempatnya membentuk koalisi tiga arah. Alhasil ini pemerintahan minoritas pertama di Jerman sejak Perang Dunia II.

Melansir dari Reuters, Selasa (21/11/2017), kondisi krisis politik di negara ekonomi terbesar di Eropa ini berpengaruh terhadap mata uang euro. Indeks USD pun naik terhadap enam mata uang lainnya menjadi 94,104, level tertinggi sejak 14 November 2017.

Ini membuat greenback menggebuk yen Jepang, ke level tertinggi 112,72 yen. Dolar juga naik terhadap franc Swiss sebesar 0,46% menjadi 0,9929 franc. Euro jatuh terhadap dolar ke USD1,1731 EUR.

Perkasanya dolar hari ini membuat rupiah di pasar spot semakin terpukul. Tidak adanya sentimen positif dalam negeri, membuat rupiah di indeks Bloomberg pada hari ini dibuka melemah 5 poin atau 0,04% menjadi Rp13.534 per USD, dibanding penutupan Senin di Rp13.529 per USD.

Data Yahoo Finance, rupiah pada Selasa ini juga tertekan 8 poin atau 0,06% ke level Rp13.541 per USD, dibanding penutupan Senin di Rp13.533 per USD. Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah hari ini berada di Rp13.541 per USD, menguat 4 poin dari Rp13.545 pada penutupan perdagangan Senin kemarin.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mata uang NKRI pada Selasa ini dipatok di Rp13.544 per USD, terdepresiasi 15 poin dari angka Rp13.529 pada Senin lalu.