IHSG Rontok 21,42 Poin saat Bursa Asia Berakhir Mekar
A
A
A
JAKARTA - Setelah empat hari reli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (21/11/2017) harus mendarat di zona merah. Indeks ditutup rontok 21,42 poin atau 0,35% ke level 6.031,86.
Melemahnya IHSG sudah tertampak pada perdagangan sesi I, dengan terkoreksi mendalam 25,30 poin atau 0,42% ke level 6.027,98. Selasa ini, indeks diperdagangkan di kisaran 6.008,68-6.076,23.
IHSG pulang tertekan dimana sembilan sektor dari 10 sektor saham utama memerah. Bahkan saham pertambangan terkoreksi hingga 1,31% dan industri dasar jatuh 1,17%. Satu-satunya nilai positif adalah saham properti yang naik tipis 0,07%.
Dari 469 saham yang diperdagangkan, 218 tertekan, 128 stabil, dan 123 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp6,20 triliun dari 8,25 miliar lot saham. Transaksi bersih asing minus Rp439,26 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,65 triliun dan aksi beli asing Rp2,21 triliun.
Berbeda dengan IHSG, pasar Asia diperdagangkan berakhir lebih tinggi, menyusul kenaikan bursa saham Amerika Serikat. Melansir CNBC, Selasa (21/11/2017), ASX 200 Australia ditutup naik 17,84 poin atau 0,3% pada 5.963,52, dengan kenaikan saham bank besar, seperti ANZ ditutup naik 0,17% dan Westpac naik 0,25%.
Nikkei 225 Jepang naik 154,72 poin atau 0,7% menjadi 22.416,48 dan indeks Topix naik 11,48 poin atau 0,65% menjadi 1.771,13. Di Korea Selatan, Kospi ditutup naik 3,03 poin atau 0,12% menjadi 2.530,7.
Pasar daratan China juga berakhir lebih tinggi. Indeks Shanghai naik 18,68 poin atau 0,55% menjadi 3.411,08 dan Shenzhen bertambah 15,51 poin atau 0,78% menjadi 1.987,45. Di Hong Kong, indeks Hang Seng bertambah 1,22% pada pukul 3:12 sore HK/SIN.
Melemahnya IHSG sudah tertampak pada perdagangan sesi I, dengan terkoreksi mendalam 25,30 poin atau 0,42% ke level 6.027,98. Selasa ini, indeks diperdagangkan di kisaran 6.008,68-6.076,23.
IHSG pulang tertekan dimana sembilan sektor dari 10 sektor saham utama memerah. Bahkan saham pertambangan terkoreksi hingga 1,31% dan industri dasar jatuh 1,17%. Satu-satunya nilai positif adalah saham properti yang naik tipis 0,07%.
Dari 469 saham yang diperdagangkan, 218 tertekan, 128 stabil, dan 123 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp6,20 triliun dari 8,25 miliar lot saham. Transaksi bersih asing minus Rp439,26 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,65 triliun dan aksi beli asing Rp2,21 triliun.
Berbeda dengan IHSG, pasar Asia diperdagangkan berakhir lebih tinggi, menyusul kenaikan bursa saham Amerika Serikat. Melansir CNBC, Selasa (21/11/2017), ASX 200 Australia ditutup naik 17,84 poin atau 0,3% pada 5.963,52, dengan kenaikan saham bank besar, seperti ANZ ditutup naik 0,17% dan Westpac naik 0,25%.
Nikkei 225 Jepang naik 154,72 poin atau 0,7% menjadi 22.416,48 dan indeks Topix naik 11,48 poin atau 0,65% menjadi 1.771,13. Di Korea Selatan, Kospi ditutup naik 3,03 poin atau 0,12% menjadi 2.530,7.
Pasar daratan China juga berakhir lebih tinggi. Indeks Shanghai naik 18,68 poin atau 0,55% menjadi 3.411,08 dan Shenzhen bertambah 15,51 poin atau 0,78% menjadi 1.987,45. Di Hong Kong, indeks Hang Seng bertambah 1,22% pada pukul 3:12 sore HK/SIN.
(ven)