Holding BUMN Tambang Tak Lagi Dikhawatirkan Investor

Rabu, 29 November 2017 - 15:39 WIB
Holding BUMN Tambang Tak Lagi Dikhawatirkan Investor
Holding BUMN Tambang Tak Lagi Dikhawatirkan Investor
A A A
JAKARTA - Penggabungan perusahaan tambang dalam holding BUMN Industri Pertambangan yang dipimpin PT Inalum (Persero) disambut positif. Saham anggota holding tersebut yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini tercatat bergerak naik.

"Investor sudah dapat kepastian bahwa Inalum tak perlu tender offer dan ini mengurangi sentimen negatif," ujar Analis Ekuitas dari Trimegah Sekuritas, Sandro Sirait di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Dia menilai bahwa investor meyakini tiga perusahaan tambang pelat merah tersebut secara jangka panjang sangat diuntungkan. "Mereka (investor) tahu bahwa negara tak akan mau membuat perusahaan-perusahaan rugi," imbuhnya.

Isu-isu negatif yang beredar sebelumnya cenderung lebih banyak diciptakan pihak yang memiliki agenda lain. Sehingga sempat menimbulkan keraguan bagi investor. "Kini investor tidak terbawa arus itu," ucap Sandro.

Menurutnya, tidak ada perubahan mendasar dari tiga perusahaan tambang pelat merah yang jadi anggota holding tersebut. Karena sahamnya juga masih dimiliki dan dikontrol pemerintah. Bahkan, komisaris dan direksi juga masih ditunjuk pemerintah.

Masyarakat juga seharusnya tidak salah persepsi terhadap kehadiran holding BUMN Tambang. Apalagi, tujuannya untuk memperkuat BUMN dalam menghadapi persaingan industri pertambangan nasional maupun internasional.

"Dalam jangka pendek, tujuannya kan baik untuk mengakuisisi Freeport. Ketiganya kalau digabung kan besar, jadi leverage juga buat Inalum," katanya.

Sandro menjelaskan, investor hanya butuh kejelasan soal tidak adanya tender offer. Karena sebelumnya ramai diberitakan tentang perlunya dilakukan tender offer. "Pemegang kendali kan tetap pemerintah, jadi tak ada tender offer di sini," kata dia.

Pihaknya optimistis pergerakan saham tiga perusahaan tambang terbuka itu akan kian menghijau dan itu untuk jangka panjang.

Hal senada disampaikan Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee yang menuturkan bahwa pembentukan holding memberikan banyak manfaat bagi ketiga perusahaan tambang tersebut. Pasalnya, perusahaan tersebut dapat lebih mudah bermanuver untuk mengembangkan bisnis.

"Manfaatnya lebih banyak. Setelah mereka bergabung, korporasi tentu bisa lebih bersinergi dalam pengembangan bisnis," kata Kwee.

Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diperdagangkan naik 2,3% ke level Rp665 dibanding pembukaannya di bursa hari ini di level Rp650, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melonjak 3,7% dari harga pembukaan Rp11.000 ke level Rp11.225. Terakhir, saham PT Timah (TINS) menanjak 1,2% dengan diperdagangkan pada level Rp845 dibanding pembukaan Rp835.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5273 seconds (0.1#10.140)