Holding Terbentuk, Bos Inalum Beri Sinyal Ubah Nama
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin memberi sinyal akan mengubah nama perseroan. Hal ini seiring dengan diresmikannya pembentukan holding BUMN pertambangan, di mana Inalum jadi induk holding.
(Baca Juga: Sah, Holding BUMN Pertambangan Resmi Terbentuk)
Adapun anggota holding tersebut antara lain PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ATNM) dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA). "Oh ya, nama holdingnya nanti kita akan rembukan, kita akan cari," tuturnya usai konfrensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Kendati demikian, mantan bos Bank Mandiri ini mengaku saat ini belum membahas mengenai nama yang nantinya akan dipakai. Namun disinyalir, Budi akan menggunakan nama yang menyiratkan nasionalisme. "Nasionalis bagus juga itu," ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Setelah melalui proses yang panjang, pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya holding BUMN sektor pertambangan resmi terbentuk.
(Baca Juga: Akuisisi Freeport Jadi Target Utama Holding BUMN Pertambangan)
Setelah akte inbreng diteken pada awal pekan ini, hari ini tiga perusahaan BUMN tambang Tbk yang menjadi anggota holding BUMN pertambangan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham publik mengenai rencana tersebut.
Hasil RUPSLB tiga perusahaan BUMN, yaitu PT Antam Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan status Perseroan dari Persero menjadi Non-Persero.
Langkah tersebut sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Inalum (Persero).
"Hari ini kita mengumumkan holding pertambangan sudah resmi terbentuk. Anggota holdingnya Timah, Bukit Asam, dan Antam. Sekarang kita berempat sudah jadi saudara dan mau bertekad bekerja bersama. Mudah-mudahan bisa menjalankan amanah menjadikan industri pertambangan Indonesia setara dengan perusahaan pertambangan besar di dunia," kata Budi Gunadi.
(Baca Juga: Sah, Holding BUMN Pertambangan Resmi Terbentuk)
Adapun anggota holding tersebut antara lain PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ATNM) dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA). "Oh ya, nama holdingnya nanti kita akan rembukan, kita akan cari," tuturnya usai konfrensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Kendati demikian, mantan bos Bank Mandiri ini mengaku saat ini belum membahas mengenai nama yang nantinya akan dipakai. Namun disinyalir, Budi akan menggunakan nama yang menyiratkan nasionalisme. "Nasionalis bagus juga itu," ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Setelah melalui proses yang panjang, pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya holding BUMN sektor pertambangan resmi terbentuk.
(Baca Juga: Akuisisi Freeport Jadi Target Utama Holding BUMN Pertambangan)
Setelah akte inbreng diteken pada awal pekan ini, hari ini tiga perusahaan BUMN tambang Tbk yang menjadi anggota holding BUMN pertambangan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham publik mengenai rencana tersebut.
Hasil RUPSLB tiga perusahaan BUMN, yaitu PT Antam Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan status Perseroan dari Persero menjadi Non-Persero.
Langkah tersebut sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Inalum (Persero).
"Hari ini kita mengumumkan holding pertambangan sudah resmi terbentuk. Anggota holdingnya Timah, Bukit Asam, dan Antam. Sekarang kita berempat sudah jadi saudara dan mau bertekad bekerja bersama. Mudah-mudahan bisa menjalankan amanah menjadikan industri pertambangan Indonesia setara dengan perusahaan pertambangan besar di dunia," kata Budi Gunadi.
(izz)