Inalum Berencana Stop Impor Alumina dari Australia

Selasa, 05 Desember 2017 - 19:01 WIB
Inalum Berencana Stop...
Inalum Berencana Stop Impor Alumina dari Australia
A A A
MEDAN - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero) akan menghentikan impor bahan baku alumina dari Australia setelah pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, beroperasi pada 2019 atau maksimal 2021.

General Manager Inalum Rozal Hudioro mengatakan, penghentian impor bahan baku juga untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.Dengan menekan impor bahan baku, selain pendapatan Inalum bertambah, produktivitas perusahaan pun akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan alumunium di dalam negeri.

"Harapannya, kalau SGAR Mempawah selesai dibangun dan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan kita, maka kita stop impor, yang memang sudah kita rencanakan kedepannya," ujar Rozal Hudiaro di Medan, Selasa (5/12/2017).

Selama ini, jelas dia, perusahaan harus mengimpor bahan baku alumina dari Australia disebabkan belum ada industri di Tanah Air yang mampu memproduksinya bahan baku pembuatan aluminium tersebut. "Padahal, bahan baku alumina itu dari bauksit. Dan kita banyak bauksit di Kalbar, Mempawah, namun belum dikelola," tuturnya.

Saat ini, kapasitas produksi aluminium Inalum mencapai 260.000 ton per tahun. Rencananya, kapasitas itu akan ditingkatkan menjadi 500.000 ton per tahun. Untuk menghasilkan aluminium sebanyak 500.000 ton, kata dia, dibutuhkan 1 juta ton alumina.

"Adapun konsumsi aluminium domestik sekitar 800.000 ton pada 2016, dengan pertumbuhan sekitar 5% per tahunnya," jelasnya

SGAR Mempawah mengolah bijih bauksit menjadi bahan baku aluminium. Nilai investasi proyek itu diperkirakan sekitar USD670 juta, lebih rendah dari perkiraan awal yang mencapai USD1,25 miliar.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2827 seconds (0.1#10.140)