Rusunawa Kelas Lajang Sudah Tak Laku Lagi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, rumah susun sewa (Rusunawa) kelas lajang atau tipe studio satu kamar sudah tidak laku lagi. Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, mersepons kebutuhan ini, pemerintah kini fokus membangun Rusunawa dengan tipe yang cocok untuk keluarga.
"Kebanyakan rumah pekerja untuk Rusunawa, kita buat tipe lajang enggak laku. Mereka inginnya bawa keluarga. Jadi kita ubah, lajang enggak ada lagi, yang ada tipe keluarga, tipe 36," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Menurut Khalawi, kebutuhan para pencari hunian pertama ini harus diperhatikan, serta mulai membangun lebih banyak lagi unit, terutama di daerah yang tidak terurus.
"Kita harus merespons pemula ini dalam menyikapi Rusunawa tadi. Dan daerah kumuh sasaran perumahan banyak yang belum tertangani, sedang kita kaji jadi penguasaan lingkungan kumuh," katanya.
Khalawi menjelaskan, pemerintah bisa mencari lahan diantara perumahan yang sudah ada untuk membangun lebih banyak lagi Rusunawa. "Misal antara BSD dan Bintaro, perumahan ada yang kumuh itu kita lakukan penguasaan skala besar tapi konsepnya harus matang. Ada intervensi negara, mereka enggak punya tanah tapi punya rumah," pungkasnya.
"Kebanyakan rumah pekerja untuk Rusunawa, kita buat tipe lajang enggak laku. Mereka inginnya bawa keluarga. Jadi kita ubah, lajang enggak ada lagi, yang ada tipe keluarga, tipe 36," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Menurut Khalawi, kebutuhan para pencari hunian pertama ini harus diperhatikan, serta mulai membangun lebih banyak lagi unit, terutama di daerah yang tidak terurus.
"Kita harus merespons pemula ini dalam menyikapi Rusunawa tadi. Dan daerah kumuh sasaran perumahan banyak yang belum tertangani, sedang kita kaji jadi penguasaan lingkungan kumuh," katanya.
Khalawi menjelaskan, pemerintah bisa mencari lahan diantara perumahan yang sudah ada untuk membangun lebih banyak lagi Rusunawa. "Misal antara BSD dan Bintaro, perumahan ada yang kumuh itu kita lakukan penguasaan skala besar tapi konsepnya harus matang. Ada intervensi negara, mereka enggak punya tanah tapi punya rumah," pungkasnya.
(ven)