Survei BI: Optimisme Konsumen pada November Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa optimisme konsumen pada November 2017 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2017 sebesar 122,1, naik dari Oktober 2017 yang tercatat 120,7.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, meningkatnya optimisme IKK disumbang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik 1,9 poin dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat 1,0 poin.
"Kenaikan IKE terutama didorong oleh membaiknya persepsi konsumen pada seluruh kelompok pengeluaran terhadap penghasilan yang diterima saat ini," kata Agusman di Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Di samping itu, perbaikan IKE juga dipengaruhi oleh meningkatnya pembelian barang tahan lama. Sementara, kenaikan IEK dipengaruhi oleh ekspektasi seluruh kelompok pengeluaran terhadap kenaikan penghasilan ke depan dan peningkatan kegiatan usaha.
Hasil survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Februari 2018). Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 170,9, sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 170,0.
"Perkiraan naiknya tekanan harga ini terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran responden terhadap kenaikan harga energi, potensi kenaikan permintaan barang dan jasa jelang Tahun Baru Imlek, serta terkait ketersediaan pasokan bahan makanan pokok seperti beras," terangnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, meningkatnya optimisme IKK disumbang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik 1,9 poin dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat 1,0 poin.
"Kenaikan IKE terutama didorong oleh membaiknya persepsi konsumen pada seluruh kelompok pengeluaran terhadap penghasilan yang diterima saat ini," kata Agusman di Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Di samping itu, perbaikan IKE juga dipengaruhi oleh meningkatnya pembelian barang tahan lama. Sementara, kenaikan IEK dipengaruhi oleh ekspektasi seluruh kelompok pengeluaran terhadap kenaikan penghasilan ke depan dan peningkatan kegiatan usaha.
Hasil survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Februari 2018). Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 170,9, sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 170,0.
"Perkiraan naiknya tekanan harga ini terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran responden terhadap kenaikan harga energi, potensi kenaikan permintaan barang dan jasa jelang Tahun Baru Imlek, serta terkait ketersediaan pasokan bahan makanan pokok seperti beras," terangnya.
(izz)