MoneyGram, Raih Pendapatan Gemilang dari Bisnis Transfer Uang

Jum'at, 05 Januari 2018 - 16:37 WIB
MoneyGram, Raih Pendapatan...
MoneyGram, Raih Pendapatan Gemilang dari Bisnis Transfer Uang
A A A
MEMILIKI lebih dari 350.000 gerai di 200 negara, MoneyGram menjadi perusahaan transfer uang terbesar kedua di dunia dengan pendapatan tahunan USD1,45 miliar. Layanan transfer menjadi penghasilan utama perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini.

MoneyGram International Inc, atau kerap disingkat MGI, merupakan penyedia layanan transfer uang yang dikenal di dunia sebagai penghubung keuangan, baik lewat online, handphone, kios, ataupun agen lokal. Pelanggan utama MoneyGram adalah orang yang memiliki atau tidak memiliki rekening bank. Bank Dunia memperkirakan sebanyak dua miliar orang masih tidak memiliki rekening bank pada 2014.

Atas dasar itu, MoneyGram juga membuka layanan keuangan agar seluruh masyarakat tidak kebingungan mencari modal. Namun, layanan transfer uang masih menjadi sumber utama pendapatan MoneyGram. Transfer uang ini di definisikan sebagai pemindahan uang antara konsumen dari lokasi pengirim menuju lokasi penerima. MoneyGram memperoleh untung dari biaya pengiriman uang dan pengelolaan nilai tukar mata uang yang beragam.

"Porsi dari biaya itu juga dibagi secara signifikan dengan agen pengirim dan penerima," ungkap MoneyGram dalam laporan tahunan 2016 yang didistribusikan EDGAR Online Inc. "Kami juga menerima penghasilan dari biaya layanan pembayaran tagihan, penjualan money order, official check product, dan investasi uang," imbuhnya.

Dengan jaringan mencapai 350.000 agen, termasuk dari pihak ketiga, layanan transfer MoneyGram berlangsung cepat dan mudah. MoneyGram memiliki pusat customer care utama di Warsawa, Polandia. Perusahaan tersebut menyediakan layanan call center 24 jam per hari dan 365 hari per tahun dengan 27 bahasa.

Merek MoneyGram diakui di seluruh dunia. MoneyGram menggunakan berbagai merek dagang di dalam berbisnis seperti logo Bumi, MoneyGram MobilePass, MoneyGram Kameleon, ExpressPayment, Send It, Pay It, Load It, Moneygrado, FormFree, AgentWorks, Agent-Connect, Delta, DeltaWorks, PrimeLink, dan Power Transact.

Pendapatan MoneyGram dari layanan transfer mencapai 89%, sedangkan dari pembayaran tagihan 6%, money order 3%, dan official check 2%. Selama 2016, 10 agen terbesar MoneyGram memberikan 36% dari total revenue. "Walmart merupakan agen satu-satunya yang menyumbangkan di atas 10%," ungkap MoneyGram.

MoneyGram melakukan bisnis melalui anak perusahaan MoneyGram Payment Systems Inc di bawah merek MoneyGram. MoneyGram mulai berbadan hukum pada 18 Desember 2003, berkaitan dengan pemisahan diri dari induk perusahaan Viad Corporation. Pada 26 Januari 2017, MoneyGram melebur dengan Alipay.

MoneyGram akan terus fokus melebarkan sayap ke luar Amerika Serikat (AS). Pada 2016 pengiriman uang lewat MoneyGram di luar AS mencapai 47% dari total revenue. Pendapatan transfer uang global (Global Funds Transfer) MoneyGram mencapai USD1,6 miliar, sedangkan produk keuangan yang lain USD75,6 juta.

Sejarah terbentuknya MoneyGram dapat dilacak hingga 1940-an. Saat itu, namanya belum MoneyGram, tapi Travelers Express Co, Inc. Di bawah induk perusahaan Viad Corp, Travelers Express secara cepat menjadi salah satu prosesor money order paling besar di dunia dan pemain kunci di sektor pembayaran listrik.

Pada 1998 dewan direksi Viad Corp mengakuisisi MoneyGram Payment Systems Inc, perusahaan yang juga memiliki saham di Western Union. Kemudian Travelers Express dan MoneyGram Payment Systems Inc bersatu membentuk MoneyGram. Namun, pada 2004 Viad menjual MoneyGram dan diperdagangkan secara publik. Saat ini, di bawah Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Alex Holmes, MoneyGram menjadi perusahaan transfer uang terbesar kedua di dunia dan memiliki revenue tahunan USD1,45 miliar.

"Kami memiliki rekam jejak pertumbuhan yang melampaui target dan terus berkembang," ungkap MoneyGram.

Dengan reputasi yang baik, MoneyGram menarik banyak perhatian dari perusahaan besar lain. Ant Financial Services Group, unit usaha Alibaba Group, sempat tertarik untuk mengakui sisi MoneyGram senilai Rp16 triliun. Namun, Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS) membatalkan negosiasi tinggi tersebut. Pembatalan tersebut mengindikasikan Pemerintah AS sangat ketat memeriksa rencana investasi asing, terutama dari China. CFIUS sendiri merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam mengkaji rencana akuisisi perusahaan AS oleh investor asing. Mereka memberatkan penilaian pada prinsip keamanan nasional. Namun, Holmes mengaku kecewa atas keputusan CFIUS.

"Sejak kami mengumumkan rencana transaksi dengan Ant Financial setahun yang lalu, situasi geopolitiknya tidak seperti sekarang. Meski sudah berusaha yang terbaik untuk bekerja sama dengan pemerintah, CFIUS jelas tidak menyetujui merger ini," katanya, dikutip BBC.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6718 seconds (0.1#10.140)