HKTI Jadikan Bali Proyek Percontohan Benih Padi Nasional

Senin, 08 Januari 2018 - 23:08 WIB
HKTI Jadikan Bali Proyek...
HKTI Jadikan Bali Proyek Percontohan Benih Padi Nasional
A A A
JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menjadikan Provinsi Bali sebagai proyek percontohan nasional benih padi M-400. Melalui pengembangan padi berkualitas ini, diharapkan produktivitas dan kesejahteraan petani semakin meningkat.

Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta mengapresiasi langkah Ketua Dewan Pengurus Nasional HKTI, Jenderal (Purn) Moeldoko yang berhasil menciptakan bibit beras unggulan jenis M-400. Menurutnya, bibit padi yang kali pertama ditanam di Subak Dangin Umah, Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali itu menguntungkan bagi petani.

"Tentu saja kita mengapresiasi terobosan beliau (Jenderal Purn Moeldoko) atas prestasinya bisa menghadirkan kesejahteraan bagi petani melalui bibit unggul M-400 ini," kata Sudikerta dalam keterangan pers yang dilansir, Senin (8/1/2018).

Sudikerta megaku sangat mendukung upaya megembalikan kejayaan petani melalui swasembada pangan sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah pusat. Sebagai destinasi pariwisata, ia melanjutkan, sudah barang tentu Bali berbasis pada alam dan budaya yang tidak lepas dari keberadaan subak.

"Jadi hal ini sejalan dengan kepariwisataan kita. Bagaimana lahan terjaga, petani sejahtera, pariwisata terus lestari. Tentu kami mendukung sepenuhnya program HKTI, khususnya penyebaran bibit M-400 ini yang sudah terbukti menguntungkan petani," tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Dewan Pengurus Provinsi HKTI Bali, Putu Arya Sedhana menjelaskan, kegiatan yang dilakukan fokus pada panen perdana padi unggulan tipe M-400 yang diproduksi RNG PT Modal Tani milik HKTI pimpinan Jenderal (Purn) Moeldoko. Hasilnya sungguh luar biasa. Petani mendapatkan hasil panen berlipat dibanding menanam bibit varietas jenis lainnya.

"Ini organik dan hasilnya luar biasa, 7,5 ton per hektare. Jauh lebih tinggi dibanding bibit varietas jenis lainnya. Dari sisi keuntungan jelas petani untung," tuturnya.

Saat ini di Bali, Arya melanjutkan, animo petani begitu tinggi terhadap bibit M-400 yang sudah dibuktikan oleh Subak Danin Umah ini. "Animonya sungguh luar biasa. Dalam waktu dekat kami akan melakukan penanaman di Buleleng, dilanjutkan daerah lainnya di Bali," ujarnya.

Tahun ini, HKTI Bali sudah mencanangkan untuk menyediakan lahan seluas 5 hektare di masing-masing kabupaten dan kota se-Bali. Lahan itu akan ditanami bibit M-400 yang akan dimulai pada bulan ini. "Ketua DPN HKTI menegaskan jadi petani itu bukan takdir, tetapi anugerah untuk menjaga kedaulatan negara. Bibit ini tentu saja mudah, murah dengan hasil yang melimpah," katanya.

Dalam kerangka mendorong penyebaran bibit M-400 di Bali, Arya megaku telah berkomunikasi dengan organisasi subak se-Bali dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Bali. Hasilnya cukup positif. Mereka menyambut baik penggunaan bibit unggulan organik M-400 yang tahan dalam segala situasi ini.

"Responsnya cukup positif. Bahkan kami berencana mencarikan lahan seluas 1.200-1.400 hektare di Bali yang mengelompok. Nantinya Pak Moeldoko akan berinvestasi di sana," papar Arya. Ia percaya program yang digelontorkan oleh HKTI melalui budidaya bibit M-400 di kalangan petani akan memajukan dan mensejahterakan petani.

"Ini akan mensejahterakan petani, menekan alih fungsi lahan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Bali daerah pariwisata. Kalau tidak ada petani, tidak ada subak, pariwisata kita juga bisa tersendat," ucap dia.

"Kami mengarah pada UKM di bidang pertanian. Bibit ini segera ditanam di Buleleng yang akan mengawali. Sekitar bulan Maret-April akan panen lagi se-Bali. Wakil Bupati Buleleng sangat mendukung program ini," tambah Arya.

Kepala Bagian Bisnis Mikro BRI Kantor Wilayah Denpasar, Lidi Purnawan mengaku institusinya ikut mendukung program ini. Katanya, ketika penghasilan panen petani meningkat, maka BRI akan lebih banyak lagi mengucurkan pendanaan kepada mereka.

"Dana KUR yang kita salurkan di Bali itu sebesar Rp3 triliun tahun kemarin. Hampir 50 persen itu untuk sektor pertanian. Program bibit ini sangat efektif meningkatkan hasil petani. Saya kira kalau itu meningkat, maka kita bisa meningkatkan bantuan kepada petani. Ada 296 Kantor BRI di seluruh kecamatan se-Bali yang bisa diakses oleh petani," demikian Purnawan.

Sementara itu, Moeldoko yang juga founder M-400 berharap, dengan kehadiran teknologi M Tani atau M-400, diharapkan bisa menyejahterakan petani dan anggota HKTI di bali dan sekitarnya.

"Bibit unggul ini berdasarkan filosofis kami untuk petani lebih mudah, lebih murah, dan lebih melimpah hasilnya. Sehingga saya harapkan para petani dan anggota HKTI di Bali dan sekitarnya bisa lebih makmur dan sejahtera, ini untuk kesejahteraan rakyat," tandasnya.

Moeldoko menegaskan, semangat teknologi M-400 adalah semangat untuk memakmurkan petani melalui pertanian modern. Pengertian luas dari pertanian modern adalah suatu pola tindak dan sikap petani dan pelaku pembangunan pertanian yang responsif terhadap upaya pembaharuan teknologi.

"Harapan kami, bila semua petani di kawasan Bali bisa mengaplikasikan teknologi M400 sesuai ketentuan seperti yang dilaksanakan di demplot ini, tentu hasil panen 9,5 ton per hektare akan membawa kesejahteraan bagi kita semua," ujarnya.

Dia menyadari, HKTI tidak bisa berjalan sendirian. Kolaborasi bersama pemerintah melalui dukungan ketersediaan alat dan mesin pertanian, serta pendampingan yang intensif oleh penyuluh bersama Babinsa, dosen, mahasiswa, penyuluh swadaya dan lainnya akan mempercepat proses mensejahterakan kaum petani.

"Apalagi, seperti informasi yang kami dengar, sebentar lagi 5 Subak di Bali akan bergabung dan menanam M-400 dengan luasan sekitar 400 hektare. Keterlibatan sahabat-sahabat ini sungguh kami harapkan untuk mendukung ketahanan pangan rakyat Indonesia," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7465 seconds (0.1#10.140)