Kapasitas Kilang Nasional Mandek sejak 2015
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, hingga saat ini proyek-proyek pengembangan kilang, baik yang sifatnya refinery development master plan (RDMP) dan grass roots refinery (GRR) belum berdampak terhadap penambahan kapasitas kilang.
(Baca Juga: Gross Split Bikin Pemerintah Pede Lelang Blok Migas Besar-besaran)
Hal itu terbukti, sejak 2015 kapasitas kilang nasional tidak kunjung mengalami peningkatan. Dari data Kementerian ESDM terlihat bahwa kapasitas kilang sejak 2015 hingga 2017 masih sekitar 1.169 ribu barel per hari. Bahkan, dalam outlook tahun ini pun kapasitas kilang masih mentok di 1.169 ribu barel per hari.
"Kapasitas kilang dan pembangunan infrastruktur, harus diakui memang dari sisi investasi saya mengatakan, ini baru inisiasi awal. Contohnya kilang, penambahan kapasitas kilang belum berdampak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Menurutnya, hal ini lantaran beberapa proyek pengembangan kilang memang baru dimulai. Misalnya, proyek RDMP kilang Balikpapan yang hingga saat ini masih proses konstruksi.
"Karena, beberapa proyek RDMP memang baru dimulai seperti di Balikpapan, mungkin di awal tahun ini. Kalau proyek yang sifatnya grass root masih dalam, seperti dengan Rosneft atau pihak swasta lainnya," ujar dia.
Beberapa proyek pengembangan kilang yang ada di Indonesia yaitu, Kilang Minyak Bontang (GRR) dengan kapasitas 300 mbcd, Kilang Minyak Tuban (GRR) dengan kapasitas 300 mbcd), RDMP Balikpapan dengan perkiraan peningkatan kapasitas 360 mbcd dari kapasitas saat ini 260 mbcd.
Kemudian, RDMP Cilacap dengan perkiraan peningkatan kapasitas 400 mbcd dari kapasitas saat ini 348 mbcd, RDMP Dumai dengan perkiraan peningkatan kapasitas 300 mbcd dari kapasitas saat ini 140 mbcd, dan RDMP Balongan dengan perkiraan peningkatan kapasitas 240 mbcd dari kapasitas saat ini 125 mbcd.
(Baca Juga: Gross Split Bikin Pemerintah Pede Lelang Blok Migas Besar-besaran)
Hal itu terbukti, sejak 2015 kapasitas kilang nasional tidak kunjung mengalami peningkatan. Dari data Kementerian ESDM terlihat bahwa kapasitas kilang sejak 2015 hingga 2017 masih sekitar 1.169 ribu barel per hari. Bahkan, dalam outlook tahun ini pun kapasitas kilang masih mentok di 1.169 ribu barel per hari.
"Kapasitas kilang dan pembangunan infrastruktur, harus diakui memang dari sisi investasi saya mengatakan, ini baru inisiasi awal. Contohnya kilang, penambahan kapasitas kilang belum berdampak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Menurutnya, hal ini lantaran beberapa proyek pengembangan kilang memang baru dimulai. Misalnya, proyek RDMP kilang Balikpapan yang hingga saat ini masih proses konstruksi.
"Karena, beberapa proyek RDMP memang baru dimulai seperti di Balikpapan, mungkin di awal tahun ini. Kalau proyek yang sifatnya grass root masih dalam, seperti dengan Rosneft atau pihak swasta lainnya," ujar dia.
Beberapa proyek pengembangan kilang yang ada di Indonesia yaitu, Kilang Minyak Bontang (GRR) dengan kapasitas 300 mbcd, Kilang Minyak Tuban (GRR) dengan kapasitas 300 mbcd), RDMP Balikpapan dengan perkiraan peningkatan kapasitas 360 mbcd dari kapasitas saat ini 260 mbcd.
Kemudian, RDMP Cilacap dengan perkiraan peningkatan kapasitas 400 mbcd dari kapasitas saat ini 348 mbcd, RDMP Dumai dengan perkiraan peningkatan kapasitas 300 mbcd dari kapasitas saat ini 140 mbcd, dan RDMP Balongan dengan perkiraan peningkatan kapasitas 240 mbcd dari kapasitas saat ini 125 mbcd.
(izz)