GO-FOOD Festival Dorong UMKM Kuliner Perbesar Skala Bisnis
A
A
A
JAKARTA - GO-FOOD, layanan pesan-antar makanan dalam aplikasi GO-JEK, siapkan strategi dengan memperluas GO-FOOD Festival merambah ke beberapa kota di Indonesia. Layanan jasa antar makanan tersebut semakin menunjukkan potensi untuk terus bertumbuh. Gerai mitra GO-FOOD yang ingin terlibat harus terlebih dahulu terdaftar di GO-FOOD dan memiliki performa yang baik.
Sebagai uji coba, GO-JEK telah menggelar GO-FOOD Festival mulai tanggal 19 Desember 2017 lalu, bertempat di area pelataran Mal Pasaraya, Jakarta Selatan. Kegiatan yang akan dilakukan hingga 19 Januari 2018 ini melibatkan 30 top merchant GO-FOOD yang ada di kawasan Jabodetabek.
Founder dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim mengatakan pihaknya terus mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kuliner dalam meningkatkan skala bisnisnya melalui GO-FOOD Festival. Layanan yang hadir mulai April 2015 ini, sekarang telah tumbuh menjadi yang terbesar di dunia di luar China dan bekerja sama dengan 125 ribu merchant di berbagai kota di Indonesia.
"Perkembangan GO-FOOD menjadi salah satu layanan antar makanan terbesar di dunia ini adalah berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Kini saatnya GO-FOOD membantu UMKM kuliner untuk bisa meningkatkan skala bisnis dan mendapatkan dampak ekonomi yang lebih baik lagi," ujar Nadiem dalam konferensi pers GO-FOOD Festival di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Nadiem memaparkan, saat ini, lebih dari 80% merchant mitra GO-FOOD merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Selama ini, pihaknya melihat perkembangan UMKM kuliner sering terganjal karena pendanaan, SDM, dan juga pengetahuan bisnis.
"Karena itu, kami membawa konsep GO-FOOD Festival untuk menghadirkan dampak sosial lebih besar dan lebih luas kepada masyarakat, yaitu kepada mitra UMKM kuliner kami. Dengan gabung di GO-FOOD Festival, para pengusaha kuliner UMKM tidak perlu menyiapkan dana besar dan mencari pegawai di awal. Sehingga mereka dapat terus belajar untuk kembangkan dan ekspansi usahanya lebih baik lagi," kata Nadiem.
Chief Commercial Expansion GO-JEK, Catherine Hindra Sutjahyo menambahkan, GO-FOOD Festival menggunakan konsep food court atau pujasera (pusat jajanan seba ada) dimana para pengusaha UMKM dapat menawarkan produk kulinernya.
"Yang berbeda dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. Kami juga akan menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya juga cukup mahal bagi para pebisnis mikro," ujar Catherine.
Dalam dua minggu pelaksanaan, setiap merchant di GO-FOOD Festival bisa mencatatkan penjualan baik offline dan online sebesar 50-100 order per hari, dengan jumlah pengunjung bisa mencapai 4 ribu konsumen tiap harinya. "Tanggapan yang kami terima dari pengunjung dan merchant yang datang sangat baik dan menggembirakan. Melalui kegiatan ini, pelanggan GO-FOOD bisa lebih dekat dengan merchant kesukaannya dan bisa mencoba makanan baru," kata Catherine.
Pelanggan GO-FOOD juga bisa memesan makanan yang tersedia melalui aplikasi dari merchant yang ada di GO-FOOD Festival. Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, hadir meninjau kegiatan dan mencoba kuliner yang ditawarkan di GO-FOOD Festival.
"Salah satu prioritas utama pemerintah provinsi DKI Jakarta adalah untuk mengembangkan usaha mikro, dan salah satu bisnis mikro yang paling berkembang di DKI Jakarta adalah kuliner. Oleh karenanya, kami akan selalu mendukung upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak, termasuk swasta, dalam mendukung pengembangan UMKM. Dan kami melihat ada berbagai peluang pengembangan UMKM dengan adanya GO-FOOD Festival," ujar Sandi dalam kesempatan sama.
Sebagai uji coba, GO-JEK telah menggelar GO-FOOD Festival mulai tanggal 19 Desember 2017 lalu, bertempat di area pelataran Mal Pasaraya, Jakarta Selatan. Kegiatan yang akan dilakukan hingga 19 Januari 2018 ini melibatkan 30 top merchant GO-FOOD yang ada di kawasan Jabodetabek.
Founder dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim mengatakan pihaknya terus mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kuliner dalam meningkatkan skala bisnisnya melalui GO-FOOD Festival. Layanan yang hadir mulai April 2015 ini, sekarang telah tumbuh menjadi yang terbesar di dunia di luar China dan bekerja sama dengan 125 ribu merchant di berbagai kota di Indonesia.
"Perkembangan GO-FOOD menjadi salah satu layanan antar makanan terbesar di dunia ini adalah berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Kini saatnya GO-FOOD membantu UMKM kuliner untuk bisa meningkatkan skala bisnis dan mendapatkan dampak ekonomi yang lebih baik lagi," ujar Nadiem dalam konferensi pers GO-FOOD Festival di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Nadiem memaparkan, saat ini, lebih dari 80% merchant mitra GO-FOOD merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Selama ini, pihaknya melihat perkembangan UMKM kuliner sering terganjal karena pendanaan, SDM, dan juga pengetahuan bisnis.
"Karena itu, kami membawa konsep GO-FOOD Festival untuk menghadirkan dampak sosial lebih besar dan lebih luas kepada masyarakat, yaitu kepada mitra UMKM kuliner kami. Dengan gabung di GO-FOOD Festival, para pengusaha kuliner UMKM tidak perlu menyiapkan dana besar dan mencari pegawai di awal. Sehingga mereka dapat terus belajar untuk kembangkan dan ekspansi usahanya lebih baik lagi," kata Nadiem.
Chief Commercial Expansion GO-JEK, Catherine Hindra Sutjahyo menambahkan, GO-FOOD Festival menggunakan konsep food court atau pujasera (pusat jajanan seba ada) dimana para pengusaha UMKM dapat menawarkan produk kulinernya.
"Yang berbeda dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. Kami juga akan menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya juga cukup mahal bagi para pebisnis mikro," ujar Catherine.
Dalam dua minggu pelaksanaan, setiap merchant di GO-FOOD Festival bisa mencatatkan penjualan baik offline dan online sebesar 50-100 order per hari, dengan jumlah pengunjung bisa mencapai 4 ribu konsumen tiap harinya. "Tanggapan yang kami terima dari pengunjung dan merchant yang datang sangat baik dan menggembirakan. Melalui kegiatan ini, pelanggan GO-FOOD bisa lebih dekat dengan merchant kesukaannya dan bisa mencoba makanan baru," kata Catherine.
Pelanggan GO-FOOD juga bisa memesan makanan yang tersedia melalui aplikasi dari merchant yang ada di GO-FOOD Festival. Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, hadir meninjau kegiatan dan mencoba kuliner yang ditawarkan di GO-FOOD Festival.
"Salah satu prioritas utama pemerintah provinsi DKI Jakarta adalah untuk mengembangkan usaha mikro, dan salah satu bisnis mikro yang paling berkembang di DKI Jakarta adalah kuliner. Oleh karenanya, kami akan selalu mendukung upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak, termasuk swasta, dalam mendukung pengembangan UMKM. Dan kami melihat ada berbagai peluang pengembangan UMKM dengan adanya GO-FOOD Festival," ujar Sandi dalam kesempatan sama.
(ven)