LPDB KUMKM Targetkan Penyaluran Dana Bergulir Rp1,2 T Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM tahun ini menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,2 triliun.
Dalam menyalurkan dana bergulir tersebut LPDB KUMKM akan menjalankan beberapa strategi, yakni memperkuat networking untuk membantu proses penyaluran dan pengembalian, dengan menggandeng perusahaan penjaminan (Jamkrindo dan seluruh Jamkrida), Kementerian BUMN, Yayasan Santripreneur, Young on Top, hingga 34 Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan bagian dari paradigma baru LPDB KUMKM, di mana menempatkan perusahaan penjaminan di awal proses pengajuan dana bergulir di LPDB KUMKM. Sebelumnya, perusahaan penjaminan ditempatkan di akhir pengurusan,” kata Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo dalam jumpa pers awal tahun 2018 di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Strategi kedua, lanjut Braman, lebih memperkuat teknologi informasi untuk lebih menjangkau UKM di seluruh pelosok Indonesia. "UKM tidak perlu lagi datang ke Jakarta untuk mengurus dana bergulir, karena bisa diurus melalui sistem Fintech. Kita sedang menunggu rekomendasi dari OJK, terkait vendor fintech mana yang bisa kerja sama," kata Braman.
Selanjutnya, LPDB KUMKM akan membangun Core Micro Financing System (CMFS) di mana sistem tersebut memungkinkan seluruh aktivitas pembiayaan dari LPDB KUMKM diakses secara online yang memudahkan koperasi dan UKM mengakses pembiayaan. LPDB KUMKM nantinya bisa memantau secara realtime para debitor dana bergulir.
"Keempat, kami melakukan perombakan SOP dengan berkoordinasi dengan lembaga penjaminan. Sekarang, perusahaan penjaminan yang akan menjaring koperasi yang ingin mengajukan dana bergulir," kata Braman.
Braman mengatakan, target dana bergulir sebesar Rp1,2 triliun yang akan dialokasikan dengan pola konvensional sebesar Rp750 miliar dan pola syariah sebesar Rp450 miliar.
Dari target tersebut, direncanakan pembagian berdasarkan jenisnya yaitu sebesar Rp480 miliar kepada koperasi simpan pinjam sebesar; Rp120 miliar kepada koperasi sektor riil; sebesar Rp240 miliar kepada LKB/LKBB; dan Rp360 miliar kepada UMKM yang termasuk di dalamnya Rp100 miliar untuk wirausaha pemula.
Pada tahun 2017, realisasi penyaluran tercatat mencapai 79,40% dari target sebesar Rp1 triliun atau sebesar Rp793,9 miliar. Berdasarkan data hingga akhir tahun lalu, tercatat dari realisasi proses penyaluran dengan rincian yaitu komite menunggu memorandum komite pinjaman (MKP) terbit sebesar Rp12,76 miliar, MKP dan SP3 terbit sebesar Rp48 miliar, mitra keberatan Rp35,96 miliar, telah akad menunggu cair Rp489,4 miliar dan yang telah dicairkan Rp207,82 miliar.
Sejak 2006 hingga 2017, kata Braman, LPDB-KUMKM berhasil menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM sebesar Rp8,492 triliun yang diberikan kepada 1.014.078 pelaku Usaha Mikro dan Kecil.
"Berdasarkan analisa yang kami lalukan, dari penyaluran tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1.847.787 orang," kata Braman.
Mengenai realisasi pendapatan, Braman mengungkapkan, LPDB-KUMKM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp200,807 miliar atau sebesar 122,74% dari target yang diamanatkan sebesar Rp163,606 miliar. Pendapatan terbesar diperoleh dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp128,79 miliar atau 64,14%, pendapatan jasa layanan perbankan Rp71,92 miliar atau 35,82% dan sisanya pendapatan lain sebesar Rp93 juta.
Dalam menyalurkan dana bergulir tersebut LPDB KUMKM akan menjalankan beberapa strategi, yakni memperkuat networking untuk membantu proses penyaluran dan pengembalian, dengan menggandeng perusahaan penjaminan (Jamkrindo dan seluruh Jamkrida), Kementerian BUMN, Yayasan Santripreneur, Young on Top, hingga 34 Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan bagian dari paradigma baru LPDB KUMKM, di mana menempatkan perusahaan penjaminan di awal proses pengajuan dana bergulir di LPDB KUMKM. Sebelumnya, perusahaan penjaminan ditempatkan di akhir pengurusan,” kata Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo dalam jumpa pers awal tahun 2018 di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Strategi kedua, lanjut Braman, lebih memperkuat teknologi informasi untuk lebih menjangkau UKM di seluruh pelosok Indonesia. "UKM tidak perlu lagi datang ke Jakarta untuk mengurus dana bergulir, karena bisa diurus melalui sistem Fintech. Kita sedang menunggu rekomendasi dari OJK, terkait vendor fintech mana yang bisa kerja sama," kata Braman.
Selanjutnya, LPDB KUMKM akan membangun Core Micro Financing System (CMFS) di mana sistem tersebut memungkinkan seluruh aktivitas pembiayaan dari LPDB KUMKM diakses secara online yang memudahkan koperasi dan UKM mengakses pembiayaan. LPDB KUMKM nantinya bisa memantau secara realtime para debitor dana bergulir.
"Keempat, kami melakukan perombakan SOP dengan berkoordinasi dengan lembaga penjaminan. Sekarang, perusahaan penjaminan yang akan menjaring koperasi yang ingin mengajukan dana bergulir," kata Braman.
Braman mengatakan, target dana bergulir sebesar Rp1,2 triliun yang akan dialokasikan dengan pola konvensional sebesar Rp750 miliar dan pola syariah sebesar Rp450 miliar.
Dari target tersebut, direncanakan pembagian berdasarkan jenisnya yaitu sebesar Rp480 miliar kepada koperasi simpan pinjam sebesar; Rp120 miliar kepada koperasi sektor riil; sebesar Rp240 miliar kepada LKB/LKBB; dan Rp360 miliar kepada UMKM yang termasuk di dalamnya Rp100 miliar untuk wirausaha pemula.
Pada tahun 2017, realisasi penyaluran tercatat mencapai 79,40% dari target sebesar Rp1 triliun atau sebesar Rp793,9 miliar. Berdasarkan data hingga akhir tahun lalu, tercatat dari realisasi proses penyaluran dengan rincian yaitu komite menunggu memorandum komite pinjaman (MKP) terbit sebesar Rp12,76 miliar, MKP dan SP3 terbit sebesar Rp48 miliar, mitra keberatan Rp35,96 miliar, telah akad menunggu cair Rp489,4 miliar dan yang telah dicairkan Rp207,82 miliar.
Sejak 2006 hingga 2017, kata Braman, LPDB-KUMKM berhasil menyalurkan pinjaman atau pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM sebesar Rp8,492 triliun yang diberikan kepada 1.014.078 pelaku Usaha Mikro dan Kecil.
"Berdasarkan analisa yang kami lalukan, dari penyaluran tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1.847.787 orang," kata Braman.
Mengenai realisasi pendapatan, Braman mengungkapkan, LPDB-KUMKM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp200,807 miliar atau sebesar 122,74% dari target yang diamanatkan sebesar Rp163,606 miliar. Pendapatan terbesar diperoleh dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp128,79 miliar atau 64,14%, pendapatan jasa layanan perbankan Rp71,92 miliar atau 35,82% dan sisanya pendapatan lain sebesar Rp93 juta.
(fjo)