Dorong Literasi Pasar Modal, BEI Targetkan 400 Galeri Investasi

Kamis, 11 Januari 2018 - 13:21 WIB
Dorong Literasi Pasar...
Dorong Literasi Pasar Modal, BEI Targetkan 400 Galeri Investasi
A A A
BANDUNG - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan akan menambah galeri investasi menjadi 400 galeri di seluruh Indonesia pada tahun ini. Penambahan galeri investasi diharapkan dapat meningkatkan literasi pasar saham masyarakat Indonesia yang masih rendah.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, saat ini jumlah galeri investasi di Indonesia mencapai 325 unit. Galeri tersebut tersebar di kampus-kampus, kantor perwakilan BEI di daerah dan lainnya.

"Tahun ini kami targetkan menjadi 400 unit. Rencananya, selain di kampus juga akan dibuka di organisasi, asosiasi, atau komunitas mitra BEI. Penambahan itu diharapkan semakin membuka pandangan masyarakat tentang pasar modal," kata Hamdi saat pembukaan Galeri Investasi Unjani di Kampus Unjani, Kota Bandung, Kamis (11/1/2018).

Menurutnya, jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi investor pasar modal masih sangat minim, tak mencapai 1% dari populasi penduduk. Angka itu, sudah termasuk investor reksa dana perusahaan yang mencapai 630.000.

"Investor lokal kita masih sangat rendah. Pasar modal kita masih banyak dikuasi asing. Padahal, keuntungan yang bisa diberikan bisa mencapai 200% dalam 10 tahun atau rata-rata 20% per tahun. Kalau dibandingkan dengan investasi manapun itu tidak ada bandingannya," terang dia.

Tak heran, lanjut Hamdi, pasar saham di Indonesia cukup menarik bagi investor dunia. Namun, menariknya pasar bursa masih dikuasi asing. Untuk transaksi harian investor lokal paling aktif, tapi dalam kepemilikan atau kepemilikan sahamnya masih didominasi asing.

"Artinya setelah beli saham di Indonesia, mereka simpan dan nanti dijual dan jangka panjang. Nah, sosialisasi dan edukasi ini
Dalam rangka mengajak atau memasyarakatkan pasar modal kepada masyarakat Indonesia
khususnya dunia kampus," tuturnya.

Dipilihnya kampus karena masyarakat di lingkungan perguruan tinggi merupakan masyarakat yang memiliki tingkat
intelektualitas yang relatif tinggi dibanding masyarakat lain. Mahasiswa dan seluruh civitas akademika lebih mudah dalam menyerap dan mencerna pernyataan yang diberikan terkait pasar modal.

"Harapannya, mereka yang ada di sini atau dunia kampus ini akan menularkan ke masyarakat di lingkungan masing-masing," imbuh dia.

Sementara, Kepala OJK Jabar Sarwono mengatakan, tingkat literasi dan inklusi keuangan di Jabar masih rendah. Pemahaman literasi keuangan masyarakat berada pada posisi paling terakhir untuk inklusi keuangan, yaitu sekitar 4,4% dan tingkat literasi cuma 12,5%.

"Tentang pasar modal dan manfaatnya maka akan mendorong peningkatan penggunaan produk dan jasa di pasar modal," kata dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9865 seconds (0.1#10.140)