Balkon BEI Ambruk, IHSG Ditutup Tetap Menguat ke Level 6.382
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini tampaknya tidak terpengaruh dengan ambruknya balkon di Gedung BEI Tower 2 yang terjadi tadi siang. IHSG hari ini ditutup tetap menguat 12,13 poin setara 0,19% ke level 6.382,19.
IHSG pada sesi I masih bertahan di zona hijau meski hanya naik tipis sebesar 2,72 poin setara 0,04% ke level 6.372,78 ketika pada sesi pembukaan berada di zona hijau dengan tambahan 7,82 poin atau setara 0,12% ke posisi 6.377. Sebelumnya, IHSG pada akhir pekan lalu ditutup ke level 6.370,06 setelah kehilangan 16,27 poin atau 0,25%.
Sektor saham dalam negeri masih bergerak variatif dengan sektor pertambangan menjadi kekuatan terbesar hingga 1,53% dan sektor yang melemah terdalam yaitu konsumer yang turun 0,53%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,29 triliun dengan 18,02 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp2,33 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp1,96 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,29 triliun. Tercatat 184 saham menguat, 176 saham melemah dan 138 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp550 menjadi Rp10.800, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp225 menjadi Rp9.500, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik Rp90 menjadi Rp2.200.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.050, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) turun Rp35 menjadi Rp1.735, dan PT Arthavest Tbk (ARTA) melemah Rp18 menjadi Rp280.
Dilansir CNBC, mayoritas bursa saham Asia ditutup menguat, di mana Indeks Nikkei 225 naik 0,26% atau 61,06 poin ke level 23.714,88, kendati kenaikan yen lebih tinggi.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,29% ke level 2.503,73. Saham Samsung Electronics Electronics yang menjadi beban berat karena jatuh selama sebagian besar pada pekan lalu dengan merilis panduan keuntungan yang lebih buruk dari perkiraan, ditutup lebih tinggi sebesar 0,71%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,12% ke level 6.077,1 dengan sektor material dan produsen emas termasuk yang berkinerja terbaik pada hari itu. Penambang utama BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 1,17% dan 1,46%.
Di pasar China yang lebih besar, Indeks Hang Seng Hong Kong, yang telah diperdagangkan menguat pada hari sebelumnya, memasuki wilayah negatif pada jam terakhir perdagangan. Indeks turun tipis 0,14%.
Sementara, Shanghai Composite turun 0,55% ke level 3.409,99 dan Shenzhen Composite turun 1,8% ke level 1.913,77. Indeks blue chip CSI 300 ditutup mendatar.
Indeks saham MSCI yang luas di Asia Pasifik tidak termasuk Jepang pada hari ini mencatat rekor baru yang tinggi, membuka 591,50 pada tahun 2007.
IHSG pada sesi I masih bertahan di zona hijau meski hanya naik tipis sebesar 2,72 poin setara 0,04% ke level 6.372,78 ketika pada sesi pembukaan berada di zona hijau dengan tambahan 7,82 poin atau setara 0,12% ke posisi 6.377. Sebelumnya, IHSG pada akhir pekan lalu ditutup ke level 6.370,06 setelah kehilangan 16,27 poin atau 0,25%.
Sektor saham dalam negeri masih bergerak variatif dengan sektor pertambangan menjadi kekuatan terbesar hingga 1,53% dan sektor yang melemah terdalam yaitu konsumer yang turun 0,53%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,29 triliun dengan 18,02 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp2,33 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp1,96 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,29 triliun. Tercatat 184 saham menguat, 176 saham melemah dan 138 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp550 menjadi Rp10.800, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp225 menjadi Rp9.500, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik Rp90 menjadi Rp2.200.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.050, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) turun Rp35 menjadi Rp1.735, dan PT Arthavest Tbk (ARTA) melemah Rp18 menjadi Rp280.
Dilansir CNBC, mayoritas bursa saham Asia ditutup menguat, di mana Indeks Nikkei 225 naik 0,26% atau 61,06 poin ke level 23.714,88, kendati kenaikan yen lebih tinggi.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,29% ke level 2.503,73. Saham Samsung Electronics Electronics yang menjadi beban berat karena jatuh selama sebagian besar pada pekan lalu dengan merilis panduan keuntungan yang lebih buruk dari perkiraan, ditutup lebih tinggi sebesar 0,71%.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,12% ke level 6.077,1 dengan sektor material dan produsen emas termasuk yang berkinerja terbaik pada hari itu. Penambang utama BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 1,17% dan 1,46%.
Di pasar China yang lebih besar, Indeks Hang Seng Hong Kong, yang telah diperdagangkan menguat pada hari sebelumnya, memasuki wilayah negatif pada jam terakhir perdagangan. Indeks turun tipis 0,14%.
Sementara, Shanghai Composite turun 0,55% ke level 3.409,99 dan Shenzhen Composite turun 1,8% ke level 1.913,77. Indeks blue chip CSI 300 ditutup mendatar.
Indeks saham MSCI yang luas di Asia Pasifik tidak termasuk Jepang pada hari ini mencatat rekor baru yang tinggi, membuka 591,50 pada tahun 2007.
(izz)