Perbankan Berkomitmen Genjot Penyaluran KUR di 2018

Senin, 15 Januari 2018 - 20:05 WIB
Perbankan Berkomitmen...
Perbankan Berkomitmen Genjot Penyaluran KUR di 2018
A A A
JAKARTA - Perbankan nasional terus menyiapkan strategi untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2018 ke segmen ritel dan mikro.

Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang telah melakukan penandatanganan Kerja Sama Penyaluran Kredit UMKM dengan PT Aman Cermat Cepat, yaitu perusahaan financial technology yang menyediakan platform pendanaan digital berbasis sistem kemitraan KlikACC.

Melalui kerja sama ini, BCA menunjuk KlikACC sebagai penyalur (chanelling agent) atas pemberian pembiayaan kepada Debitur dengan jumlah maksimum kerja sama saat ini yang diberikan kepada debitor sebesar Rp25 Miliar rupiah.

"Fasilitas kredit ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku UMKM berupa kemudahan akses dana untuk keperluan investasi dan modal kerja yang penting bagi keberlangsungan dan pengembangan usaha yang dirintisnya," ujar Executive Vice President Bisnis Komersial & SME BCA Liston Nainggolan di Jakarta, Senin (15/1/2018).

Liston menilai, KlikACC merupakan online marketplace yang mempertemukan langsung peminjam dan pemberi pinjaman secara peer to peer lending. Hal ini solusi tepat bagi para pelaku UMKM dalam mendapatkan modal segar untuk pengembangan bisnisnya. Proses pembiayaan kepada debitor, lanjut Liston, juga terbilang mudah.

Pinjaman debitor melalui platform KlikACC ini minimum Rp20 juta dan maksimum Rp100 juta dengan jangka waktu fasilitas pinjaman tiga tahun. "Kami berharap tentunya kerja sama penyaluran kredit melalui KlikACC sebagai chanelling agent ini dapat berkontribusi memperluas jaringan bisnis untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) BCA, serta memudahkan akses finansial untuk UMKM di seluruh Indonesia," terang Liston.

Sementara itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran KUR di tahun 2018 mencapai Rp13,5 triliun. Direktur Bisnis Menengah BNI, Putrama Wahyu Setiawan menjelaskan kinerja penyaluran KUR BNI sepanjang 2017 mencapai Rp9,7 triliun.

"Secara total sepanjang 2017 jumlah debitor KUR mencapai 61.606, atau berhasil meningkat sebesar 39% dibanding tahun lalu yang mencapai 44.300," ujar Putrama.

Dia mengatakan penyaluran KUR mayoritas dilakukan ke sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan, industri, konstruksi dan jasa yang semuanya menguasai porsi 40,7%. Penyaluran tersebut berhasil meningkat sangat tajam dibanding 2016 dimana penyaluran ke sektor produktif hanya menguasai porsi 25%.

Sedangkan Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan, angka target KUR 2018 meningkat 15% dari target penyaluran KUR tahun 2017 sebesar Rp12 triliun. "Tahun ini targetnya Rp13,5 triliun," ujar Catur beberapa waktu lalu.

Dalam mencapai target tersebut, Catur menjelaskan terus menggencarkan sosialisasi serta berkerja sama dengan program-program pemerintah.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5320 seconds (0.1#10.140)