Pelindo IV Berencana Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun

Kamis, 18 Januari 2018 - 21:05 WIB
Pelindo IV Berencana Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun
Pelindo IV Berencana Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) sebesar Rp5 triliun untuk membiayai percepatan pembangunan proyek Makassar New Port (MNP).

"Rencana penerbitan obligasi tersebut sebagai tindak lanjut kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno ke lokasi pembangunan MNP," kata Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung di Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Hingga saat ini progres pembangunan fisik Makassar New Port telah mencapai 58%. Menteri BUMN meminta Pelindo IV untuk mempercepat pembangunan pelabuhan tersebut. "MNP ini merupakan salah satu proyek strategis nasional andalan pemerintahan di Indonesia Timur yang direncanakan selesai sesuai dengan jadwal," kata Rini.

Lebih lanjut Doso menjelaskan, perkembangan kinerja Pelindo IV di tahun 2017 yang mencatat pertumbuhan volume perdagangan melalui petikemas mencapai 1,9 juta TEU’s atau meningkat 4,2% dibandingkan tahun lalu dan khusus Terminal Peti kemas Makassar yang mulai kewalahan menangani volume yang ada, pemerintah ingin adanya percepatan penyelesaian MNP secara keseluruhan.

Sepanjang tahun 2017 lalu, Pelindo IV telah mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif seiring dengan meningkatnya pertumbuhan volume perdagangan. Perolehan laba perseroan tahun 2017 diprediksi meningkat kurang lebih Rp600 miliar atau 1,4 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya (year to date).

"Kami telah merencanakan pembangunan dermaga sepanjang 1 km sekaligus, dari yang awalnya dibangun secara bertahap. Untuk itu, kami menyiapkan dana Rp5 triliun yang direncanakan melalui penerbitan obligasi pada 2018 ini," lanjut Doso.

Selain fokus di proyek Makassar New Port, Pelindo IV saat ini juga tengah meningkatkan kapasitas Terminal Petikemas Bitung yang disiapkan menjadi International Hub Port dan Kendari New Port.

"Pengembangan yang dilakukan oleh Pelindo IV juga bertujuan mendukung direct call dan direct export di Kawasan Indonesia Timur. Di samping itu, kondisi korporasi sangat mendukung upaya percepatan tersebut, di antaranya EBITDA sebesar Rp1 triliun dan leverage masih sangat longgar," urainya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7864 seconds (0.1#10.140)