Tiga Pesawat Komersial Masih Jadi Andalan Boeing di 2018
A
A
A
TAHUN lalu, Boeing meluncur sangat cepat dalam aktivitas penjualan pesawat. Catatan pada akhir tahun juga tidak terlalu buruk. Selama tahun spektakuler itu, Boeing mendapatkan tawaran pembuatan 912 pesawat dari berbagai perusahaan di dunia.
Permintaan pasar itu diyakini masih tinggi pada tahun ini. Kinerja operasional Boeing juga luar biasa. Uang tunai yang mengalir ditaksir menggelembung sebesar 30%, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD7,9 miliar. Pesanan yang begitu banyak menempatkan Boeing pada posisi yang bagus untuk terus tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Produsen pembuat pesawat sering melakukan promo besar-besaran pada Desember karena mengejar target sebelum akhir tahun. Upaya Boeing pada 2017 tidak mengecewakan. Per 7 Desember, Boeing menerima 661 order. Totalnya 912 order, menunjukkan Boeing berhasil menerima 251 order selama sisa 24 hari.
Pemesanan pesawat Boeing pada 2017 sebenarnya sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Antara 2012 dan 2014, Boeing menerima rata-rata 1.330 order. Namun, pada tahun lalu, mereka hanya menerima 668 order. Saat itu, Boeing sempat pesimistis dan tidak berharap banyak untuk 2017. Namun, perusahaan multinasional Amerika Serikat (AS) ini mengalami penjualan yang lebih kuat untuk tiga tipe pesawat komersial utama. Untuk kelas 737, mereka berhasil menjual 745 unit, naik dari 550 unit pada 2016. Adapun untuk kelas 787 Dreamliner, mereka menjual 94 unit, juga naik dari 58 unit.
Demikian halnya kelas 777 terjual hingga 60 unit, naik dari 17 unit. Order selama 12 bulan tersebut mengartikan, untuk kelas 737 saja, Boeing harus bisa meningkatkan jumlah produksi sekitar 57 unit per bulan sampai akhir 2019. Waktu yang diberikan mencapai 42 bulan.
Menilik tuntutan pasar yang masih tinggi untuk pesawat single-aisle, kelas 737 diperkirakan akan banyak dipesan pada 2018. Sementara itu, meningkatnya pemesanan kelas 777 mengartikan Boeing tidak perlu memangkas output 777 seperti rencana sebelumnya menyusul akan dikeluarkan generasi baru 777X. Boeing dinilai masih perlu menjual beberapa generasi 777 untuk menyelesaikan "jembatan" transisi, meski 777X sudah bisa digarap.
Kelas 787 menjadi model pesawat yang cukup diminati. Beberapa bulan lalu, Boeing mengumumkan akan meningkatkan produksi Dreamliner menjadi 168 unit per tahun pada 2019. Pada angka itu, Boeing dapat menyelesaikan 658 order dalam empat tahun. Sejak satu dekade lalu, pesanan paling sedikit 787 ialah sebanyak 168 unit. Tahun ini akan menjadi tahun yang sangat kuat untuk 787. Dalam beberapa bulan terakhir, Turkish Airlines dan Emirates berkomitmen untuk membeli 40 Dreamliner. Pesanan dari kedua maskapai itu akan selesai pada 2018. Maskapai lainnya yang memesan lebih awal juga sudah menerima pesawat yang mereka pesan.
Meski jumlah penjualan pada 2017 kalah dari Airbus, Boeing tetap lebih unggul dari segi keuntungan karena harga pesawat yang dipesan lebih mahal. Nilai penjualan Boeing pada 2017 mencapai USD60 miliar, 25% lebih tinggi dibanding Airbus. Jika berjalan lancar, pada tahun ini Boeing akan mengirimkan sekitar 800 unit tipe 737.
CEO Boeing Dennis Muilenburg juga menciptakan strategi baru dengan mengakuisisi pembuat jet dari Brasil senilai USD5 miliar. Assembly jet Boeing penuh sehingga Muilenburg ingin suku cadang dan jasa di dunia penerbangan dapat terjual lebih banyak. Dia ingin meningkatkan pendapatan jasa sebesar USD50 miliar dalam 10 tahun.
Pakar Ken Herbet dari Canaccord Genuity mengatakan, target tersebut akan sulit dicapai jika Boeing tidak melakukan akuisisi. Dalam wawancara dengan Wall Street, Muilenburg juga mengaku ingin memprioritaskan penjualan suku cadang. "Ketika kesempatan itu datang, kami siap melakukannya," kata Muilenburg.
Pemesanan jet komersial meningkat sebesar 37% pada tahun lalu. Sejak menjabat CEO pada pertengahan 2015, Muilenburg lebih banyak menghabiskan waktu di divisi operasional dan keuangan. Akuisisi ini juga diperlukan untuk menadah risiko kebangkrutan.
Dalam dua tahun terakhir, saham Boeing naik dua kali lipat. Boeing merupakan perusahaan asal AS yang fokus pada industri perancangan, pembuatan, dan penjualan pesawat, rotorcraft, roket, dan satelit. Boeing juga menyediakan jasa leasing dan layanan produk pendukung. Boeing merupakan salah satu pembuat pesawat terbesar di dunia. Kantor pusat Boeing terletak di Chicago.
Boeing memiliki lima divisi utama, yakni Boeing Commercial Air planes; Boeing Defense, Space & Security; Engineering, Operation & Technology; Boeing Capital; dan Boeing Shared Services Group. Pada 2016, Boeing mencatat rekor penjualan USD94,6 miliar, peringkat ke-24 terbesar di Fortune.
Boeing didirikan pada 1916. Saat itu, William E Boeing mendirikan Aero Product Company, sesaat setelah dia dan sahabatnya Conrad Westervelt berhasil mengembangkan pesawat dengan mesin tunggal B & W. Namanya diganti menjadi Boeing Airplane Company pada 1917 dan fokus membuat pesawat untuk militer. Selama Perang Dunia II, Boeing Airplane Company berhasil membuat sejumlah pesawat komersial seperti monoplane Model 247 dengan mesin kembar, Model 314, dan Model 307 Stratoliner. Pesawat bomber B-17 Flying Fortress dan B-29 Superfortress pabrikan Boeing juga membantu sekutu memenangi Perang Dunia II.
Permintaan pasar itu diyakini masih tinggi pada tahun ini. Kinerja operasional Boeing juga luar biasa. Uang tunai yang mengalir ditaksir menggelembung sebesar 30%, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD7,9 miliar. Pesanan yang begitu banyak menempatkan Boeing pada posisi yang bagus untuk terus tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Produsen pembuat pesawat sering melakukan promo besar-besaran pada Desember karena mengejar target sebelum akhir tahun. Upaya Boeing pada 2017 tidak mengecewakan. Per 7 Desember, Boeing menerima 661 order. Totalnya 912 order, menunjukkan Boeing berhasil menerima 251 order selama sisa 24 hari.
Pemesanan pesawat Boeing pada 2017 sebenarnya sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Antara 2012 dan 2014, Boeing menerima rata-rata 1.330 order. Namun, pada tahun lalu, mereka hanya menerima 668 order. Saat itu, Boeing sempat pesimistis dan tidak berharap banyak untuk 2017. Namun, perusahaan multinasional Amerika Serikat (AS) ini mengalami penjualan yang lebih kuat untuk tiga tipe pesawat komersial utama. Untuk kelas 737, mereka berhasil menjual 745 unit, naik dari 550 unit pada 2016. Adapun untuk kelas 787 Dreamliner, mereka menjual 94 unit, juga naik dari 58 unit.
Demikian halnya kelas 777 terjual hingga 60 unit, naik dari 17 unit. Order selama 12 bulan tersebut mengartikan, untuk kelas 737 saja, Boeing harus bisa meningkatkan jumlah produksi sekitar 57 unit per bulan sampai akhir 2019. Waktu yang diberikan mencapai 42 bulan.
Menilik tuntutan pasar yang masih tinggi untuk pesawat single-aisle, kelas 737 diperkirakan akan banyak dipesan pada 2018. Sementara itu, meningkatnya pemesanan kelas 777 mengartikan Boeing tidak perlu memangkas output 777 seperti rencana sebelumnya menyusul akan dikeluarkan generasi baru 777X. Boeing dinilai masih perlu menjual beberapa generasi 777 untuk menyelesaikan "jembatan" transisi, meski 777X sudah bisa digarap.
Kelas 787 menjadi model pesawat yang cukup diminati. Beberapa bulan lalu, Boeing mengumumkan akan meningkatkan produksi Dreamliner menjadi 168 unit per tahun pada 2019. Pada angka itu, Boeing dapat menyelesaikan 658 order dalam empat tahun. Sejak satu dekade lalu, pesanan paling sedikit 787 ialah sebanyak 168 unit. Tahun ini akan menjadi tahun yang sangat kuat untuk 787. Dalam beberapa bulan terakhir, Turkish Airlines dan Emirates berkomitmen untuk membeli 40 Dreamliner. Pesanan dari kedua maskapai itu akan selesai pada 2018. Maskapai lainnya yang memesan lebih awal juga sudah menerima pesawat yang mereka pesan.
Meski jumlah penjualan pada 2017 kalah dari Airbus, Boeing tetap lebih unggul dari segi keuntungan karena harga pesawat yang dipesan lebih mahal. Nilai penjualan Boeing pada 2017 mencapai USD60 miliar, 25% lebih tinggi dibanding Airbus. Jika berjalan lancar, pada tahun ini Boeing akan mengirimkan sekitar 800 unit tipe 737.
CEO Boeing Dennis Muilenburg juga menciptakan strategi baru dengan mengakuisisi pembuat jet dari Brasil senilai USD5 miliar. Assembly jet Boeing penuh sehingga Muilenburg ingin suku cadang dan jasa di dunia penerbangan dapat terjual lebih banyak. Dia ingin meningkatkan pendapatan jasa sebesar USD50 miliar dalam 10 tahun.
Pakar Ken Herbet dari Canaccord Genuity mengatakan, target tersebut akan sulit dicapai jika Boeing tidak melakukan akuisisi. Dalam wawancara dengan Wall Street, Muilenburg juga mengaku ingin memprioritaskan penjualan suku cadang. "Ketika kesempatan itu datang, kami siap melakukannya," kata Muilenburg.
Pemesanan jet komersial meningkat sebesar 37% pada tahun lalu. Sejak menjabat CEO pada pertengahan 2015, Muilenburg lebih banyak menghabiskan waktu di divisi operasional dan keuangan. Akuisisi ini juga diperlukan untuk menadah risiko kebangkrutan.
Dalam dua tahun terakhir, saham Boeing naik dua kali lipat. Boeing merupakan perusahaan asal AS yang fokus pada industri perancangan, pembuatan, dan penjualan pesawat, rotorcraft, roket, dan satelit. Boeing juga menyediakan jasa leasing dan layanan produk pendukung. Boeing merupakan salah satu pembuat pesawat terbesar di dunia. Kantor pusat Boeing terletak di Chicago.
Boeing memiliki lima divisi utama, yakni Boeing Commercial Air planes; Boeing Defense, Space & Security; Engineering, Operation & Technology; Boeing Capital; dan Boeing Shared Services Group. Pada 2016, Boeing mencatat rekor penjualan USD94,6 miliar, peringkat ke-24 terbesar di Fortune.
Boeing didirikan pada 1916. Saat itu, William E Boeing mendirikan Aero Product Company, sesaat setelah dia dan sahabatnya Conrad Westervelt berhasil mengembangkan pesawat dengan mesin tunggal B & W. Namanya diganti menjadi Boeing Airplane Company pada 1917 dan fokus membuat pesawat untuk militer. Selama Perang Dunia II, Boeing Airplane Company berhasil membuat sejumlah pesawat komersial seperti monoplane Model 247 dengan mesin kembar, Model 314, dan Model 307 Stratoliner. Pesawat bomber B-17 Flying Fortress dan B-29 Superfortress pabrikan Boeing juga membantu sekutu memenangi Perang Dunia II.
(amm)