Tidak Ada (Dana) dari APBN atau APBD

Senin, 22 Januari 2018 - 10:30 WIB
Tidak Ada (Dana) dari...
Tidak Ada (Dana) dari APBN atau APBD
A A A
NEGOSIASI antara pemerintah pusat dengan PT Freeport Indonesia memang belum tuntas. Salah satunya terkait dengan nilai 51% saham Freeport yang mesti dialihkan ke pemerintah. Baik pemerintah maupun Freeport, masing-masing punya perhitungan sendiri mengenai nilai saham tersebut.

Nah, selagi negosiasi itu terus digencarkan, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika merapatkan barisan dengan meneken kerja sama pembagian 10% saham Freeport untuk kedua pemda di Papua. Kerja sama itu merupakan kuda-kuda bagi pemerintah untuk menjadi mayoritas di Freeport.

"Kalau masuk sendiri-sendiri, kepemilikan masing-masing bisa lebih kecil dari Freeport," kata Budi G. Sadikin, Dirut Inalum kepada Fikri Kurniawan dari Sindo Weekly dan sejumlah wartawan lainnya, usai penandatangan kesepakatan, Jumat pekan lalu (12/01/2018). Mantan dirut Bank Mandiri ini kemudian menjelaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, Inallum, dan pemda di Papua. Petikannya:

Dengan pembagian saham ini, apakah negosiasi dengan PTFI sudah selesai?
Ini memang salah satu tahapan penting. Ada tahapan-tahapan berikutnya, termasuk tahapan struktur transaksi yang alhamdulillah sudah bisa diselesaikan oleh bapak/ibu menteri. Nanti kita masuk ke tahapan negosiasi right and responsibility, terakhir baru tahapan evaluasi. Tahapan pertama ini major milestone sudah berhasil, dan doakan saja semoga masuk ke tahapan-tahapan berikutnya.

Saham 10% untuk Pemda ini, apakah golden share atau harus bayar ke holding terlebih dahulu?
Inalum akan bekerja sama dengan BUMD dari Pemprov Papua dan Pemkab Mimika untuk bersama-sama masuk menjadi pemilik 51% saham Freeport. Di mana konsorsium Inalum akan memegang 41%, teman-teman dari Papua akan pegang 10%. Mengenai detil transaksinya seperti apa, saya belum bisa sampaikan sekarang. Tapi yang pasti, karena kami tinggal di Papua, kami pasti akan bekerja sama memaksimalkan kepentingan rakyat Papua.

Bagaimana pendanaannya? Apakah benar salah satunya mitra lama Freeport? Simak wawancara selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 47/VI/2017 yang terbit Senin (22/01/2018).
(amm)
Berita Terkait
Smelter Freeport di...
Smelter Freeport di Gresik Terbakar, Tim Gabungan Damkar Dikerahkan ke Lokasi
Disebut Terbesar di...
Disebut Terbesar di Dunia, Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Smelter Freeport Gresik
Kebakaran Unit Asam...
Kebakaran Unit Asam Sulfat Smelter PTFI Berhasil Dikendalikan
Freeport Didekati Investor...
Freeport Didekati Investor China untuk Bangun Smelter di Weda Bay, Halmahera
55 Tahun Freeport Indonesia...
55 Tahun Freeport Indonesia Menjadi Pionir Pengembangan dan Pengoperasian Tambang Bawah Tanah Block Caving Terbesar di Dunia
Erick Thohir Pasang...
Erick Thohir Pasang Target Tinggi Buat Freeport, Ini Dasarnya
Berita Terkini
Harvard Tak Mau Tunduk...
Harvard Tak Mau Tunduk Ancaman Trump, Dana Hibah Rp37 Triliun Dicabut
8 menit yang lalu
Terus Dorong Akses Crypto...
Terus Dorong Akses Crypto untuk Semua
35 menit yang lalu
Pentingnya Biodiversity...
Pentingnya Biodiversity Credit untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
54 menit yang lalu
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
1 jam yang lalu
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
1 jam yang lalu
Pelayanan Haji Makin...
Pelayanan Haji Makin Nyaman, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah
1 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved