Kesepakatan USD9,3 Miliar Bikin Mantan CEO Uber Jadi Miliarder
A
A
A
SAN FRANCISCO - Pendiri Uber Travis Kalanick akan menjadi miliarder, setelah meraih kesepakatan dengan investor yang ingin mengambil saham miliknya di perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, California tersebut. Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Softbank Jepang melakukan pembelian sejumlah perusahaan lewat para pemegang saham.
Seperti dilansir BBC, salah satunya yakni saham Uber yang disepakati senilai USD9,3 miliar. Kalanick yang mengundurkan diri sebagai chief executive Uber pada bulan Juni, lalu setuju untuk menjual saham miliknya seharga USD1,4 miliar seperti dilaporkan secara luas. Meskipun hanya bernilai miliaran dolar di atas kertas, namun kesepakatan ini mampu menyokong kekayaannya.
Sebagai informasi Kalanick diusir dari jabatan puncak karena serangkaian skandal, namun hubungannya dengan Uber tetap kuat. Rampungnya kontrak besar ini membuat kekuatan Kalanick berkurang, dimana dia menjual 29% sahamnya dan Softbank yang berbasis di Tokyo tampaknya mengambil bagian dalam setiap gagasan cemerlang ketika mendapatkan dua kursi di dewan Uber.
Injeksi uang tunai akan menawarkan dorongan serta bantuan yang diharapkan Uber untuk melanjutkan strategi menutupi kerugian untuk terus tumbuh besar di hampir setiap kota-kota besar di dunia. Konsorsium mengeluarkan dana sebesar USD9,3 miliar untuk membeli sekitar 17,5% saham baru di Uber. Dari keseluruhan kesepakatan tersebut, diyakini USD1,3 miliar bakal menjadi investasi tunai dan sisanya masuk ke investor Uber yang ada.
Uber sendiri menyebut kesepakatan tersebut sebagai "Hasil bagus bagi para pemegang saham, karyawan dan pelanggan kami, memperkuat tata kelola Uber saat kami melipatgandakan investasi teknologi dan terus membawa layanan ke lebih banyak orang di lebih banyak tempat di seluruh dunia," terangnya.
Softbank, yang sudah menjadi investor Uber, mengatakan bahwa pihaknya "sangat senang" dengan kesepakatan tersebut dan berharap dapat "membantu Uber menjadi kesuksesan global yang lebih besar lagi. "Uber memiliki masa depan yang sangat cerah di bawah kepemimpinan barunya," kata direktur Softbank Rajeev Misra.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, dewan Uber telah berkembang dari 11 menjadi 17 direktur, dengan kelompok investor Softbank mengambil dua kursi baru. Grup San Francisco Dragoneer adalah investor kunci lainnya. Guncangan tersebut terjadi saat Uber mengakhiri tahun yang sulit, di mana ia menghadapi skandal pelecehan seksual, penyelidikan oleh regulator dan sebuah tuntutan atas teknologi yang diduga mencuri data.
Seperti dilansir BBC, salah satunya yakni saham Uber yang disepakati senilai USD9,3 miliar. Kalanick yang mengundurkan diri sebagai chief executive Uber pada bulan Juni, lalu setuju untuk menjual saham miliknya seharga USD1,4 miliar seperti dilaporkan secara luas. Meskipun hanya bernilai miliaran dolar di atas kertas, namun kesepakatan ini mampu menyokong kekayaannya.
Sebagai informasi Kalanick diusir dari jabatan puncak karena serangkaian skandal, namun hubungannya dengan Uber tetap kuat. Rampungnya kontrak besar ini membuat kekuatan Kalanick berkurang, dimana dia menjual 29% sahamnya dan Softbank yang berbasis di Tokyo tampaknya mengambil bagian dalam setiap gagasan cemerlang ketika mendapatkan dua kursi di dewan Uber.
Injeksi uang tunai akan menawarkan dorongan serta bantuan yang diharapkan Uber untuk melanjutkan strategi menutupi kerugian untuk terus tumbuh besar di hampir setiap kota-kota besar di dunia. Konsorsium mengeluarkan dana sebesar USD9,3 miliar untuk membeli sekitar 17,5% saham baru di Uber. Dari keseluruhan kesepakatan tersebut, diyakini USD1,3 miliar bakal menjadi investasi tunai dan sisanya masuk ke investor Uber yang ada.
Uber sendiri menyebut kesepakatan tersebut sebagai "Hasil bagus bagi para pemegang saham, karyawan dan pelanggan kami, memperkuat tata kelola Uber saat kami melipatgandakan investasi teknologi dan terus membawa layanan ke lebih banyak orang di lebih banyak tempat di seluruh dunia," terangnya.
Softbank, yang sudah menjadi investor Uber, mengatakan bahwa pihaknya "sangat senang" dengan kesepakatan tersebut dan berharap dapat "membantu Uber menjadi kesuksesan global yang lebih besar lagi. "Uber memiliki masa depan yang sangat cerah di bawah kepemimpinan barunya," kata direktur Softbank Rajeev Misra.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, dewan Uber telah berkembang dari 11 menjadi 17 direktur, dengan kelompok investor Softbank mengambil dua kursi baru. Grup San Francisco Dragoneer adalah investor kunci lainnya. Guncangan tersebut terjadi saat Uber mengakhiri tahun yang sulit, di mana ia menghadapi skandal pelecehan seksual, penyelidikan oleh regulator dan sebuah tuntutan atas teknologi yang diduga mencuri data.
(akr)