Miliarder China, Wang Jianlin Jual Sebagian Kerajaan Bisnisnya

Kamis, 25 Januari 2018 - 05:12 WIB
Miliarder China, Wang...
Miliarder China, Wang Jianlin Jual Sebagian Kerajaan Bisnisnya
A A A
BEIJING - Miliarder asal China, Wang Jianlin pernah sesumbar bahwa kerajaan bisninya bakal meluas secara global. Namun kini mantan orang terkaya di Negeri Tirai Bambu -julukan China- tersebut harus menjual aset Internasional miliknya dan menekankan investasi pada sektor domestik.

Giliran U-turn yang mendapatkan tekanan dari pemerintah China dalam upaya mengurangi ekspansi utang korporasi China yang semakin besar. Langkah terakhir muncul ketika salah satu uni konglomerat real estat dan hiburan Wang Jianlin yang merupakan pemiliki Dalian Wanda Group sepakat menjual beberapa proyeknya di Australia.

Wang yang belakangan terus memperluas bisnis properti miliknya di seluruh dunia. Namun ini Wanda pada pekan lalu menerangkan pihaknya harus menjual saham pada proyek hotel mewah London One Nine Elms senilai 36 juta poundsterling atau USD50 juta. Wanda Hotel Development Company juga menjual beberapa proyek di Australia dan hotel di London.

Sementara aset di Hong Kong seperti dilansir CNNmonet masih menunggu rincian lebih lanjut tentang kesepakatan di Australia. Serangkaian penjualan tersebut menyusul tindakan keras oleh pemerintah China mengenai investasi agresif dan berbasis hutang di luar negeri oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Wanda.

Pada bulan Agustus, para pejabat mengumumkan bahwa mereka membatasi investasi luar negeri oleh perusahaan China, yang secara khusus menargetkan sektor-sektor yang Wanda telah giat mengejar - real estat, hotel, hiburan dan olahraga. Para pengamat mengatakan pemerintah China berusaha untuk mengatasi kekhawatiran bahwa banjir uang yang mengalir keluar negara mereka dapat mengganggu kestabilan sistem keuangan.

Pejabat juga ingin mengurangi risiko perusahaan China melakukan investasi yang tidak masuk akal atau berisiko di luar negeri. Aturan yang ketat dari Pemerintah China membuat Wanda Group harus berhati-hati dalam mengambil pinjaman investasi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)