Tahun ini Bank Bukopin Fokus Genjot Kredit Segmen Ritel

Senin, 29 Januari 2018 - 14:39 WIB
Tahun ini Bank Bukopin...
Tahun ini Bank Bukopin Fokus Genjot Kredit Segmen Ritel
A A A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) tahun ini akan fokus pada penyaluran kredit segmen ritel. Perseroan berharap, penyaluran kredit pada segmen ini dapat mencapai angka Rp1-1,5 triliun.

Direktur Bank Bukopin Eko Gindo Rachmansyah mengatakan, untuk mencapai target tersebut perseroan menjalin kerja sama dengan Bukopin Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. Kerja sama dengan multifinance ini juga merupakan integrasi teknologi dengan menggunakan beberapa kanal pembayaran yaitu virtual account, ATM, SMS Banking dan juga Mobile Banking.

"Selain kemudahan dalam pembayaran, kerja sama ini didukung dengan aplikasi Manajemen Pengelolaan Joint Financing dan Channeling untuk kemudahan monitoring portofolio kredit. Dengan kerja sama ini kami mendukung multifinance. Ini strategi kami untuk tingkatkan kredit ritel di Bukopin," jelas Eko saat penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bukopin dengan Bukopin Finance di Jakarta, Senin (29/1/2018).

Selain kredit pemilikan mobil penumpang, kerjasama ini meliputi kredit kendaraan usaha. Kredit ini dapat diajukan oleh usaha perorangan atau Badan Usaha yang non-Badan Hukum maupun Badan Hukum, dengan jangka waktu kredit sampai dengan lima tahun dan plafon pinjaman hingga Rp10 miliar.

Ke depan, seluruh KPM di Bank Bukopin akan disalurkan melalui Bukopin Finance. Menurut Eko, Kredit Pemilikan Mobil (KPM) akan menjadi salah satu ujung tombak penyaluran kredit ditahun 2018, di mana target kredit tahun ini dapat tumbuh 5-10%.

Di sisi lain, perseroan juga berencana memperkuat sisi likuiditas dengan menerbitkan obligasi pada tahun ini. Eko menuturkan, Bank Bukopin berencana menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun pada semester II/2018.

"Sudah dapat persetujuan dari para pemegang seham. Saat ini sedang proses internal pembicaraan dengan perusahaan underwriting,” ujar Eko.

Ke depan, perseroan juga siap memperkuat bisnis di sektor perdagangan untuk mendorong volume transaksional. Menurut dia, fokus pada bisnis trade finance ditujukan untuk meningkatkan fee based income. Upaya tersebut juga diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan kredit sehingga mampu menopang kinerja perusahaan.

"Laba tahun ini kami targetkan bisa tumbuh 10-15%," ungkapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2015 seconds (0.1#10.140)