PP Presisi Bidik Pendapatan Rp1,8 Triliun di 2017, Naik 389%
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat, PT PP Presisi Tbk (PPRE), mengestimasikan pendapatan tahun 2017 sebesar Rp1,8 triliun. Angka ini meningkat 389% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp371,2 miliar.
Dari total keseluruhan itu, pendapatan dari civil work memberi kontribusi sebesar 78%. Pendapatan di segmen lni meroket 1.051% menjadi Rp1,4 triliun pada tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya Rp122,7 miliar.
"Bisnis konstruksi ke depan cukup bagus karena proyek pemerintah, civil work, tol, bendungan, bandara untuk turunkan biaya logistik," ujar Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Sementara, PPRE mencatat laba tahun berjalan 2017 sebesar Rp240 miliar atau melonjak sebesar 490% dibandingkan raihan tahun sebelumnya Rp41 miliar. Kemudian, EBlTDA perusahaan pada tahun lalu mencapai Rp575 miliar atau naik 317% secara year on year. Arus kas yang diperoleh dari operasi diestimasikan surplus sebesar Rp240 miliar.
"Walaupun proses audit masih berlangsung, tetapi kami optimis terhadap estimasi tersebut. Kami akan menjelaskan kinerja perseroan secara lebih detil setelah proses audit yang diharapkan akan selesai pada pekan pertama Februari ini," kata Benny.
Dari total keseluruhan itu, pendapatan dari civil work memberi kontribusi sebesar 78%. Pendapatan di segmen lni meroket 1.051% menjadi Rp1,4 triliun pada tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya Rp122,7 miliar.
"Bisnis konstruksi ke depan cukup bagus karena proyek pemerintah, civil work, tol, bendungan, bandara untuk turunkan biaya logistik," ujar Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Sementara, PPRE mencatat laba tahun berjalan 2017 sebesar Rp240 miliar atau melonjak sebesar 490% dibandingkan raihan tahun sebelumnya Rp41 miliar. Kemudian, EBlTDA perusahaan pada tahun lalu mencapai Rp575 miliar atau naik 317% secara year on year. Arus kas yang diperoleh dari operasi diestimasikan surplus sebesar Rp240 miliar.
"Walaupun proses audit masih berlangsung, tetapi kami optimis terhadap estimasi tersebut. Kami akan menjelaskan kinerja perseroan secara lebih detil setelah proses audit yang diharapkan akan selesai pada pekan pertama Februari ini," kata Benny.
(akr)