Gagal Capai Target di 2017, Ekonomi RI Diyakini Tembus 5,4%

Senin, 05 Februari 2018 - 17:49 WIB
Gagal Capai Target di...
Gagal Capai Target di 2017, Ekonomi RI Diyakini Tembus 5,4%
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 mencapai 5,07%. Meskipun tertinggi sejak tahun 2014, namun realisasi ini jauh dari target pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,2%.

(Baca Juga: Tertinggi sejak 2014, Ekonomi RI Tumbuh 5,07% Sepanjang 2017
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu tersebut cukup bagus. Pemerintah pun masih optimis bahwa tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa capai 5,4%.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2017 bagus 5,19%. Kalau tahunan 5,07% yah dekat ke 5,1% lah. Masih lah (optimis tahun ini bisa capai target 5,4%," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa capai target karena ada momen Pilkada serentak dan Asian Games. Sehingga, diharapkan pengeluaran konsumsi membaik.

"Sepanjang kita bisa mempertahankan pertumbuhan investasi di tahun 2017 atau lebih baik. Ekspor juga bisa. (Inflasi) kita sedang jaga. Orang aja yang enggak tau," imbuh dia.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu yang mencapai 5,09% ditopang oleh pertumbuhan investasi yang besar, ekspor, dan pengeluaran pemerintah yang meningkat.

"Kalau dilihat dari sisi pengeluaran, itu terutama didukung oleh pertumbuhan investasi yang besar. Kemudian ekspor yang membaik itu juga pengeluaran pemerintah tahun ini sudah positif tahun lalu negative," tuturnya.

Selain itu, dari sektor perdagangan, akomodasi, restoran, pergudangan, transportasi dan telekomunikasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini membantah anggapan sejumlah pihak yang menyatakan bahwa perdagangan masih lesu.

"Jadi tidak valid lagi membicarakan perdagangan lesu. Tahun ini sudah oke. Walaupun konsumsi rumah tangga masih di bawah 5%. Kesimpulannya pertumbuhan ekonomi bagus," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)