Investasi Rp1,4 Triliun, Metro Kapsul Bandung Mulai Dibangun
A
A
A
BANDUNG - Proyek Metro Kapsul Bandung tahap pertama mulai dibangun untuk koridor III sepanjang 8,5 km. Proses pembangunan dengan investasi senilai Rp1,4 triliun ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.
Rute Metro Kapsul Bandung koridor III dimulai dari Stasiun Hall kemudian melintasi Jalan Otista, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Pungkur, Buahbatu, Palasari, A. Yani, dan kembali lagi ke Stasiun Hall. 14 armada metro kapsul rencananya akan melayani lebih dari 20.000 orang per hari dengan kapasitas angkut 50 penumpang setiap armada.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pencanangan proyek Metro Kapsul Bandung kali ini merupakan kado bagi Bandung. Proyek ini telah ditunggu cukup lama oleh warga Bandung dan baru kali ini bisa terealisasi. Metro Kapsul Bandung menjadi solusi transportasi di Kota Bandung di tengah arus kendaraan yang terus bertambah.
“Dari sisi anggaran, Metro Kapsul Bandung paling murah. Anggarannya Rp150 miliar per kilometer. Ini berbeda dengan transportasi serupa di negara lain yang rata-rata Rp500 miliar per kilometer. Kenapa bisa murah, karena teknologinya dirancang dan dibangun oleh warga Bandung. Selain itu, penggunaan komponen lokalnya mencapai 95%,” kata Ridwan Kamil pencanangan Metro Kapsul Bandung di Jalan Dalem Kaum, Senin (12/2/2018).
Sesuai dengan kesepakatan bersama, tarif Metro Kapsul Bandung di koridor III sebesar Rp6.000 per penumpang. Tarif tersebut dinilai cukup terjangkau masyarakat. Mereka bisa menggunakan Metro Kapsul Bandung sebagai transportasi umum atau wisata.
Untuk proyek ini Pemkot Bandung tidak mengeluarkan anggaran dari APBD. Semua anggaran pembangunan menjadi tanggungan PT PP (Persero) sebagai perusahaan pemenang lelang untuk pembangunan Metro Kapsul di koridor III. Pemkot Bandung, dalam hal ini mendukung pada proses perizinan. Pemkot Bandung nantinya mendapatkan benefit dari penggunaan asset milik PD Pasar.
Rute Metro Kapsul Bandung koridor III dimulai dari Stasiun Hall kemudian melintasi Jalan Otista, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Pungkur, Buahbatu, Palasari, A. Yani, dan kembali lagi ke Stasiun Hall. 14 armada metro kapsul rencananya akan melayani lebih dari 20.000 orang per hari dengan kapasitas angkut 50 penumpang setiap armada.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pencanangan proyek Metro Kapsul Bandung kali ini merupakan kado bagi Bandung. Proyek ini telah ditunggu cukup lama oleh warga Bandung dan baru kali ini bisa terealisasi. Metro Kapsul Bandung menjadi solusi transportasi di Kota Bandung di tengah arus kendaraan yang terus bertambah.
“Dari sisi anggaran, Metro Kapsul Bandung paling murah. Anggarannya Rp150 miliar per kilometer. Ini berbeda dengan transportasi serupa di negara lain yang rata-rata Rp500 miliar per kilometer. Kenapa bisa murah, karena teknologinya dirancang dan dibangun oleh warga Bandung. Selain itu, penggunaan komponen lokalnya mencapai 95%,” kata Ridwan Kamil pencanangan Metro Kapsul Bandung di Jalan Dalem Kaum, Senin (12/2/2018).
Sesuai dengan kesepakatan bersama, tarif Metro Kapsul Bandung di koridor III sebesar Rp6.000 per penumpang. Tarif tersebut dinilai cukup terjangkau masyarakat. Mereka bisa menggunakan Metro Kapsul Bandung sebagai transportasi umum atau wisata.
Untuk proyek ini Pemkot Bandung tidak mengeluarkan anggaran dari APBD. Semua anggaran pembangunan menjadi tanggungan PT PP (Persero) sebagai perusahaan pemenang lelang untuk pembangunan Metro Kapsul di koridor III. Pemkot Bandung, dalam hal ini mendukung pada proses perizinan. Pemkot Bandung nantinya mendapatkan benefit dari penggunaan asset milik PD Pasar.
(akr)