Pelemahan Rupiah Diprediksi Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, di mana pergerakan rupiah masih tertahan kenaikannya dimana cenderung di bawah target resisten Rp13.642/USD.
Meski laju USD mulai terdepresiasi, namun tidak membuat rupiah menguat karena terhalangi oleh penguatan EUR. Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas.
"Meski demikian, tetap waspada berbagai sentimen yang dapat memicu pelemahan kembali," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.662/USD dan resisten Rp13.642/USD.
Sementara, pergerakan rupiah kemarin cenderung stagnan seiring belum meningkatnya permintaan akan rupiah. Berbalik naiknya laju EUR seiring meredanya kenaikan USD membuat pergerakan rupiah cenderung masih tertahan karena pelaku pasar lebih memanfaatkan momentum untuk masuk ke EUR.
"Meski ada pernyataan positif dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto yang menyebutkan potensi pertumbuhan serta kondisi pasar domestik yang menjadi alasan investor asing berminat masuk ke Indonesia, namun tidak cukup kuat mengangkat rupiah," pungkasnya.
Meski laju USD mulai terdepresiasi, namun tidak membuat rupiah menguat karena terhalangi oleh penguatan EUR. Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas.
"Meski demikian, tetap waspada berbagai sentimen yang dapat memicu pelemahan kembali," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.662/USD dan resisten Rp13.642/USD.
Sementara, pergerakan rupiah kemarin cenderung stagnan seiring belum meningkatnya permintaan akan rupiah. Berbalik naiknya laju EUR seiring meredanya kenaikan USD membuat pergerakan rupiah cenderung masih tertahan karena pelaku pasar lebih memanfaatkan momentum untuk masuk ke EUR.
"Meski ada pernyataan positif dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto yang menyebutkan potensi pertumbuhan serta kondisi pasar domestik yang menjadi alasan investor asing berminat masuk ke Indonesia, namun tidak cukup kuat mengangkat rupiah," pungkasnya.
(ven)