Saham Lotte Turun Tajam Usai Chairman Masuk Penjara
A
A
A
SEOUL - Saham perusahaan raksasa, Lotte Co mengalami penurunan tajam setelah komisaris Lotte Group, Shin Dong-bin dipenjara secara mengejutkan lantaran terlibat skandal penyuapan. Konglomerat kelima terbesar di Korea tersebut harus menjalani hukuman selama 2 tahun enam bulan dalam balik jeruji besi.
Seperti dilansir BBC, Rabu (14/2/2018) Shin Dong-bin diijatuhi hukuman oleh pengadilan karena dinilai berperan dalam skandal korupsi yang telah mengguncang negara tersebut. Investor menurunkan harga saham Lotte Group mencapai sebesar 7% dan Lotte Shopping turun 5,5%.
Pengadilan juga memerintahkan petugas untuk segera menangkap Shin. Jaksa telah meminta hukuman penjara empat tahun untuk Shin, dan mendakwa Lotte memberikan uang kepada yayasan yang didukung oleh Park dan Choi sebanyak 7 miliar won atau setara Rp87,6 miliar untuk bantuan seperti lisensi toko bebas bea.
Sementara itu pengacara Shin menegaskan kliennya bakal mengajukan banding atas hukuman tersebut, meski Ia memperingatkan bahwa proses tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan. Shin dinyatakan bersalah karena menawarkan uang suap miliaran kepada Choi Soon-sil, seorang teman dan penasihat mantan presiden Park Geun-hye.
"Tindakannya menghancurkan harapan dan kepercayaan komunitas dan masyarakat secara lauas. Pemberian suap melukai keadilan masyarakat," kata hakim ketua Kim Se-yun.
Di sisi lain secara terpisah pada hari Selasa, Choi dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena korupsi, lantaran penyalahgunaan kekuasaan. Skandal korupsi besar-besaran tersebut menyebabkan dampak terbesar kepada Park, presiden wanita pertama negara tersebut.
Keputusan pengadilan itu dinilai oleh analis, bakal mencuatkan kekhawatiran akan kepemimpinan pada perusahaan raksasa multinasional tersebut. "Lotte Group saat ini sedang mengalami fluktuasi," kata Park Ju-gun, kepala perusahaan riset CEO Score.
"Terutama kepada bisnisnya di dalam negeri. Shin telah berusaha untuk memperluas Lotte ke luar negeri dengan mengembangkan bisnis kimia dan kehadiran ritelnya di Asia, namun hal itu diperkirakan akan berhenti-setidaknya sampai keputusan banding," sambungnya.
Konglomerat ini menghasilkan sekitar 30% dari penjualannya dari China, namun bisnis di sana juga mengalami gangguan karena pertengkaran politik antara Beijing dan Seoul mengenai pemasangan sistem pertahanan rudal AS oleh Korea Selatan. Sekitar 80% gerainya telah ditutup di China sebagai bagian dari serangan balik tersebut.
Sebagai informasi hukuman penjara untuk Shin mengikuti keputusan pada Desember di mana pengadilan mendapati dia bersalah karena melanggar kepercayaan dan penggelapan dalam kasus yang berbeda namun menunda hukuman. Ini membuat Shin kembali bebas sementara untuk menjalankan bisnis kelompok ritel terbesar Korea Selatan itu.
Putusan hari Selasa menyusul keputusan pengadilan banding pekan lalu yang membebaskan pewaris Samsung, Jay Y. Lee, setelah setahun ditahan. Ini tampaknya menempatkan bobot kesalahan pada Park dan Choi. Mantan Presiden Korea Selatan, Park, dimakzulkan dari Presiden pada Maret tahun lalu dan diadili secara terpisah atas tuduhan penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan dan pemaksaan.
Seperti dilansir BBC, Rabu (14/2/2018) Shin Dong-bin diijatuhi hukuman oleh pengadilan karena dinilai berperan dalam skandal korupsi yang telah mengguncang negara tersebut. Investor menurunkan harga saham Lotte Group mencapai sebesar 7% dan Lotte Shopping turun 5,5%.
Pengadilan juga memerintahkan petugas untuk segera menangkap Shin. Jaksa telah meminta hukuman penjara empat tahun untuk Shin, dan mendakwa Lotte memberikan uang kepada yayasan yang didukung oleh Park dan Choi sebanyak 7 miliar won atau setara Rp87,6 miliar untuk bantuan seperti lisensi toko bebas bea.
Sementara itu pengacara Shin menegaskan kliennya bakal mengajukan banding atas hukuman tersebut, meski Ia memperingatkan bahwa proses tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan. Shin dinyatakan bersalah karena menawarkan uang suap miliaran kepada Choi Soon-sil, seorang teman dan penasihat mantan presiden Park Geun-hye.
"Tindakannya menghancurkan harapan dan kepercayaan komunitas dan masyarakat secara lauas. Pemberian suap melukai keadilan masyarakat," kata hakim ketua Kim Se-yun.
Di sisi lain secara terpisah pada hari Selasa, Choi dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena korupsi, lantaran penyalahgunaan kekuasaan. Skandal korupsi besar-besaran tersebut menyebabkan dampak terbesar kepada Park, presiden wanita pertama negara tersebut.
Keputusan pengadilan itu dinilai oleh analis, bakal mencuatkan kekhawatiran akan kepemimpinan pada perusahaan raksasa multinasional tersebut. "Lotte Group saat ini sedang mengalami fluktuasi," kata Park Ju-gun, kepala perusahaan riset CEO Score.
"Terutama kepada bisnisnya di dalam negeri. Shin telah berusaha untuk memperluas Lotte ke luar negeri dengan mengembangkan bisnis kimia dan kehadiran ritelnya di Asia, namun hal itu diperkirakan akan berhenti-setidaknya sampai keputusan banding," sambungnya.
Konglomerat ini menghasilkan sekitar 30% dari penjualannya dari China, namun bisnis di sana juga mengalami gangguan karena pertengkaran politik antara Beijing dan Seoul mengenai pemasangan sistem pertahanan rudal AS oleh Korea Selatan. Sekitar 80% gerainya telah ditutup di China sebagai bagian dari serangan balik tersebut.
Sebagai informasi hukuman penjara untuk Shin mengikuti keputusan pada Desember di mana pengadilan mendapati dia bersalah karena melanggar kepercayaan dan penggelapan dalam kasus yang berbeda namun menunda hukuman. Ini membuat Shin kembali bebas sementara untuk menjalankan bisnis kelompok ritel terbesar Korea Selatan itu.
Putusan hari Selasa menyusul keputusan pengadilan banding pekan lalu yang membebaskan pewaris Samsung, Jay Y. Lee, setelah setahun ditahan. Ini tampaknya menempatkan bobot kesalahan pada Park dan Choi. Mantan Presiden Korea Selatan, Park, dimakzulkan dari Presiden pada Maret tahun lalu dan diadili secara terpisah atas tuduhan penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan dan pemaksaan.
(akr)