Pupuk Indonesia Jamin Stok Pupuk Nasional Aman
A
A
A
GRESIK - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi secara nasional aman di musim tanam awal 2018. Pihak perusahaan juga telah mengkoordinir para produsen pupuk yang merupakan anak usaha untuk mempercepat proses penyaluran pupuk, khususnya tingkat distributor.
“Dari sisi stok, secara nasional aman. Kami sudah menyiapkan stok di gudang-gudang lini 2 dan 3 melebihi ketentuan pemerintah. Sehingga, cukup untuk menghadapi musim tanam," jelas Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara dalam keterangan resmi, Kamis (15/2/2018).
Lebih lanjut Ia juga menerangkan, pihaknya akan mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang tersebut ke distributor dan kios, agar pupuk bisa diterima petani tepat waktu. Para distributor dan pemilik kios harus segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga tidak terlambat diterima petani.
Tossin menambahkan, mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK juga tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi. Maka, pihaknya menugaskan kepada para produsen pupuk mewajibkan distributornya agar menyiapkan stok pupuk non subsidi di setiap kios. “Setiap kios harus mempunyai stok pupuk non subsidi jenis urea dan NPK,” tegasnya.
Dijelaskan olehnya, total stok nasional saat ini cukup untuk kebutuhan sebulan ke depan. Total stok pupuk hingga 25 Januari 2018, secara nasional di lini tiga dan empat, atau di gudang serta kios sebesar 1.148.568 ton.
Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan pemerintah yaitu 581.161 ton. Jmlah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik tingkat provinsi. Adapun rincian stok nasional di lini tiga dan empat yang terdiri dari 403.360 ton Urea, 374.725 ton NPK, 151.308 ton SP-36, 130.155 ton ZA, dan 88.898 ton organik.
“Sedangkan realisasi penyaluran hingga 24 Januari sebesar 294.792 ton untuk urea, 47.722 ton untuk SP36, 64.953 ton pupuk ZA, dan 114.853 ton pupuk NPK. Dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini, kami menjalin kerjasama dengan dinas-dinas pertanian di daerah agar distribusi bisa tepat waktu dan tepat sasaran,” tukas Tossin.
Lebih lanjut Tossin mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia telah melakukan langkah-langkah khusus di beberapa daerah yang berpotensi mengalami hambatan distribusi. Termasuk pengamanan stok di daerah Aceh dan Sumatera Bagian Utara yang terdampak dari tidak beroperasinya pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
“Kami mengirimkan stok dari produsen pupuk lain, yaitu Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kaltim dan Pupuk Kujang, untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawabnya PT PIM,” ungkap dia.
Bahkan, lanjut Tossin, sejumlah daerah lain proses distribusi juga terus dipercepat guna mencegah kekosongan stok. saat ini Pupuk Indonesia memiliki Gudang lini satu berkapasitas 567.400 ton, gudang lini dua dan lini tiga sebanyak 652 unit berkapasitas 2.981.078 ton yang tersebar di seluruh daerah.
“Dari sisi stok, secara nasional aman. Kami sudah menyiapkan stok di gudang-gudang lini 2 dan 3 melebihi ketentuan pemerintah. Sehingga, cukup untuk menghadapi musim tanam," jelas Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara dalam keterangan resmi, Kamis (15/2/2018).
Lebih lanjut Ia juga menerangkan, pihaknya akan mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang tersebut ke distributor dan kios, agar pupuk bisa diterima petani tepat waktu. Para distributor dan pemilik kios harus segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga tidak terlambat diterima petani.
Tossin menambahkan, mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK juga tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi. Maka, pihaknya menugaskan kepada para produsen pupuk mewajibkan distributornya agar menyiapkan stok pupuk non subsidi di setiap kios. “Setiap kios harus mempunyai stok pupuk non subsidi jenis urea dan NPK,” tegasnya.
Dijelaskan olehnya, total stok nasional saat ini cukup untuk kebutuhan sebulan ke depan. Total stok pupuk hingga 25 Januari 2018, secara nasional di lini tiga dan empat, atau di gudang serta kios sebesar 1.148.568 ton.
Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan pemerintah yaitu 581.161 ton. Jmlah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik tingkat provinsi. Adapun rincian stok nasional di lini tiga dan empat yang terdiri dari 403.360 ton Urea, 374.725 ton NPK, 151.308 ton SP-36, 130.155 ton ZA, dan 88.898 ton organik.
“Sedangkan realisasi penyaluran hingga 24 Januari sebesar 294.792 ton untuk urea, 47.722 ton untuk SP36, 64.953 ton pupuk ZA, dan 114.853 ton pupuk NPK. Dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini, kami menjalin kerjasama dengan dinas-dinas pertanian di daerah agar distribusi bisa tepat waktu dan tepat sasaran,” tukas Tossin.
Lebih lanjut Tossin mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia telah melakukan langkah-langkah khusus di beberapa daerah yang berpotensi mengalami hambatan distribusi. Termasuk pengamanan stok di daerah Aceh dan Sumatera Bagian Utara yang terdampak dari tidak beroperasinya pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
“Kami mengirimkan stok dari produsen pupuk lain, yaitu Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kaltim dan Pupuk Kujang, untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawabnya PT PIM,” ungkap dia.
Bahkan, lanjut Tossin, sejumlah daerah lain proses distribusi juga terus dipercepat guna mencegah kekosongan stok. saat ini Pupuk Indonesia memiliki Gudang lini satu berkapasitas 567.400 ton, gudang lini dua dan lini tiga sebanyak 652 unit berkapasitas 2.981.078 ton yang tersebar di seluruh daerah.
(akr)