Defisit Anggaran Awal 2018 Hanya 0,25%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hari ini memaparkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk Januari 2018. Pada periode tersebut, realisasi defisit anggaran mencapai Rp37,1 triluin atau 0,25% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dia mengungkapkan, realisasi tersebut jauh lebih rendah dibanding realisasi defisit anggaran pada tahun lalu yang sebesar 0,33% terhadap PDB. Realisasi ini diperoleh lantaran selama Januari 2018 pendapatan negara sudah mencapai Rp101,4 trilun atau tumbuh 5,3% dari target APBN 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun.
"Dengan situasi itu, maka pada 31 Januari 2018 realisasi pendapatan negara mencapai Rp101,4 trilun atau 5,3% dari total penapatan negara yang ditargetkan Rp1.894,7 triliun. Pertumbuhannya mencapai 14,7%," kata dia di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Sementara, pada Januari 2018 penerimaan pajak sudah mencapai Rp78,94 triliun atau tumbuh 5,54% dari target pajak dalam APBN 2018 yang sebesar Rp1.424 triliun dan tumbuh 11,17% dari realisasi periode sama tahun lalu. Sementara, penerimaan bea dan cukai mencapai Rp3,5 triliun atau 1,8% dari target sebesar Rp194,1 triliun.
"Realisasi bea masuk sebesar Rp2,8 triliun, cukai Rp0,4 triliun, dan bea keluar sebesar Rp0,4 triliun," terangnya.
Dia menambahkan, realisasi belanja negara hingga akhir Januari 2018 mencapai Rp138,4 triliun atau tumbuh 6,2% dari target di APBN 2018 yang sebeesar Rp2.220,7 triliun. Realisasi ini naik 3,9% dibanding periode sama tahun lalu.
Adapun rinciannya, realiasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp19,7 triliun atau 2,3% dari target yang mencapai Rp847,4 triliun atau tumbuh 30,2% dari realisasi Januari 2017.
Sementara, realisasi belanja non K/L mencapai Rp44,1 triliun atau tumbuh 3,8% dari periode sama tahun lalu. "Ini menunjukkan kinerja positif, memberikan optimisme untuk kinerja yang lebih baik," jelas Sri Mulyani.
Dia mengungkapkan, realisasi tersebut jauh lebih rendah dibanding realisasi defisit anggaran pada tahun lalu yang sebesar 0,33% terhadap PDB. Realisasi ini diperoleh lantaran selama Januari 2018 pendapatan negara sudah mencapai Rp101,4 trilun atau tumbuh 5,3% dari target APBN 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun.
"Dengan situasi itu, maka pada 31 Januari 2018 realisasi pendapatan negara mencapai Rp101,4 trilun atau 5,3% dari total penapatan negara yang ditargetkan Rp1.894,7 triliun. Pertumbuhannya mencapai 14,7%," kata dia di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Sementara, pada Januari 2018 penerimaan pajak sudah mencapai Rp78,94 triliun atau tumbuh 5,54% dari target pajak dalam APBN 2018 yang sebesar Rp1.424 triliun dan tumbuh 11,17% dari realisasi periode sama tahun lalu. Sementara, penerimaan bea dan cukai mencapai Rp3,5 triliun atau 1,8% dari target sebesar Rp194,1 triliun.
"Realisasi bea masuk sebesar Rp2,8 triliun, cukai Rp0,4 triliun, dan bea keluar sebesar Rp0,4 triliun," terangnya.
Dia menambahkan, realisasi belanja negara hingga akhir Januari 2018 mencapai Rp138,4 triliun atau tumbuh 6,2% dari target di APBN 2018 yang sebeesar Rp2.220,7 triliun. Realisasi ini naik 3,9% dibanding periode sama tahun lalu.
Adapun rinciannya, realiasi belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp19,7 triliun atau 2,3% dari target yang mencapai Rp847,4 triliun atau tumbuh 30,2% dari realisasi Januari 2017.
Sementara, realisasi belanja non K/L mencapai Rp44,1 triliun atau tumbuh 3,8% dari periode sama tahun lalu. "Ini menunjukkan kinerja positif, memberikan optimisme untuk kinerja yang lebih baik," jelas Sri Mulyani.
(izz)