Realisasi APBN Semester I/2020, Sri Mulyani: Memburuk Sepanjang Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan realisasi APBN pada Semester I-2020, dimana Defisit APBN 2020 hingga periode tersebut telah mencapai 1,57% dari PDB. Hingga bulan Juni, realisasi defisit mencapai Rp257,8 triliun atau naik 24,8% dari patokan dalam APBN 2020 senilai Rp1.039,2 triliun. Adapun dibandingkan bulan lalu defisit APBN mencapai Rp179,1 triliun.
"Realisasi defisit anggaran itu setara dengan 1,57% produk domestik bruto (PDB), ini mengalami pemburukan selama tahun 2020," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam video APBN Kita di Jakarta, Senin (20/7/2020).
(Baca Juga: Tekor! Semester I APBN Defisit Rp257,8 Triliun )
Lebih lanjut Ia menerangkan, defisit primary balance atau keseimbangan primer pun terjadi peningkatan yang luar biasa dimana mencapai Rp 10 triliun. Dia merinci realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp811,2 triliun atau terkontraksi 9,8% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp899,6 triliun.
"Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 47,7% dari target senilai Rp1.699,9 triliun," katanya.
(Baca Juga: Realisasi Indikator Makro RI Dipaparkan DPR, Ekonomi Masih Terbebani Corona )
Sedangkan kata dia belanja negara hingga 30 Juni 2020 tercatat senilai Rp1.068,9 triliun atau 33,8% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 3,3% dibandingkan penyerapan per akhir Juni tahun lalu yang senilai Rp1.034,7 triliun.
"Akselarasi belanja negara ini untuk pemulihan ekonomi. Kinerja belanja tetap dapat tumbuh positif dalam rangka mendukung penanganan dampak Covid-19," jelasnya.
"Realisasi defisit anggaran itu setara dengan 1,57% produk domestik bruto (PDB), ini mengalami pemburukan selama tahun 2020," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam video APBN Kita di Jakarta, Senin (20/7/2020).
(Baca Juga: Tekor! Semester I APBN Defisit Rp257,8 Triliun )
Lebih lanjut Ia menerangkan, defisit primary balance atau keseimbangan primer pun terjadi peningkatan yang luar biasa dimana mencapai Rp 10 triliun. Dia merinci realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp811,2 triliun atau terkontraksi 9,8% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp899,6 triliun.
"Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 47,7% dari target senilai Rp1.699,9 triliun," katanya.
(Baca Juga: Realisasi Indikator Makro RI Dipaparkan DPR, Ekonomi Masih Terbebani Corona )
Sedangkan kata dia belanja negara hingga 30 Juni 2020 tercatat senilai Rp1.068,9 triliun atau 33,8% dari pagu Rp2.739,2 triliun. Realisasi belanja negara itu tumbuh 3,3% dibandingkan penyerapan per akhir Juni tahun lalu yang senilai Rp1.034,7 triliun.
"Akselarasi belanja negara ini untuk pemulihan ekonomi. Kinerja belanja tetap dapat tumbuh positif dalam rangka mendukung penanganan dampak Covid-19," jelasnya.
(akr)