Dow Jones Tekor 254 Poin Akibat Anjloknya Saham Walmart

Rabu, 21 Februari 2018 - 05:01 WIB
Dow Jones Tekor 254 Poin Akibat Anjloknya Saham Walmart
Dow Jones Tekor 254 Poin Akibat Anjloknya Saham Walmart
A A A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, berakhir merugi. Melansir CNBC, Rabu (21/2/2018), indeks Dow Jones turun tajam 254,63 poin menjadi 24.964,75, menghentikan kenaikan beruntun enam hari. Dow Jones tekor akibat saham Walmart rugi 10,2%. Saham raksasa ritel itu membukukan penurunan terbesar sejak Januari 1988.

Indeks S&P 500 juga merugi 0,6% menjadi 2.716,26, dengan sektor konsumen menurun lebih dari 2%. Indeks ditutup melemah untuk pertama kalinya setelah tujuh sesi menguat. Saham sektor konsumen lainnya seperti Kroger dan Kraft Heinz memerah imbas jatuhnya Walmart.

Begitu pula dengan Nasdaq yang turun 0,1% menjadi 7.234,31 karena reli saham teknologi menguap pada penutupan perdagangan. "Kami menghadapi beberapa hambatan teknis di sini, setelah mengalami rebound yang bagus di awal Februari," kata Daniel Deming, managing director di KKM Financial.

Selain saham Walmart, kenaikan suku bunga terhadap hasil obligasi juga menekan saham.Hasil catatan imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik menjadi 2,886%, setelah mencapai level tertingginya sejak 2014 pekan lalu. Hasil jangka pendek dua tahun, sementara itu diperdagangkan sekitar level sembilan tahun.

Tingkat suku bunga yang lebih tinggi membuat Wall Street membuat investor takut inflasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan Federal Reserve memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari perkiraan.

"Dalam jangka menengah sampai panjang, suku bunga yang lebih tinggi akan menjadi perhatian pasar," kata Zhiwei Ren, managing director dan manajer portofolio dengan Penn Mutual Asset Management. Namun kata dia, hal itu tidak akan "membunuh" pasar yang saat ini sedang bullish. Dia mencatat bahwa keuntungan dari stimulus fiskal pada akhirnya membuat suku bunga yang lebih tinggi dan pasar yang bullish alias menguat, dapat terus berlanjut.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6240 seconds (0.1#10.140)