Berbenah Transportasi Massal

Senin, 26 Februari 2018 - 05:00 WIB
Berbenah Transportasi...
Berbenah Transportasi Massal
A A A
UPAYA PT Kereta Api Indonesia (KAI) merevitalisasi sarana dan prasarana, seperti gerbong-gerbong kereta sampai stasiun, terus dilakukan. Bahkan, khusus untuk kereta api listrik (KRL) commuter line Jabodetabek, KAI memungut tarif tetap murah meriah. Sejak 2013, upaya ini telah membuahkan hasil. Masyarakat berbondong-bondong memarkir kendaraannya di garasi dan beralih menggunakan transportasi massal. Lonjakan penumpang commuter line pun terjadi.

Pada 2013, jumlah penumpang kereta hanyalah sekitar 431.886 orang per hari, kini sudah sekitar 993.992 orang. Maknanya, kereta bikinan Jepang milik KAI ini melayani 317 juta orang per tahun. Pada tahun ini, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI)—operator KRL Jabodetabek—memprediksi akan ada kenaikan penumpang sekitar 9,5% menjadi sekitar 320 juta orang.

Saat ini, PT KCI mengoperasikan trainset (rangkaian) dengan format 8, 10, dan 12 gerbong. Nantinya, akan diperbanyak rangkaian KRL yang 12 gerbong dengan kapasitas penumpang 3.000 orang. Secara bertahap, trainset 12 akan dinaikkan menjadi 26 dan trainset 10 menjadi 43. Sementara, trainset 8 akan diturunkan menjadi 22. "Kami rencanakan trainset 8 akan dihapus," ujar Fredi Firmansyah, Direktur Teknik dan Sarana PT KCI.

Eva Chairunisa, Vice President Corporate Communication PT KCI, menjelaskan sebenarnya untuk menambah kapasitas angkut bisa melalui penambahan rangkaian dan jadwal perjalanan. Untuk yang terakhir, belum bisa dilakukan karena infrastrukturnya, seperti perluasan stasiun Manggarai dan double-double track (DDT) Manggarai–Bekasi, masih dibangun. Apabila dipaksakan menambah jadwal perjalanan, akan ada antrean di stasiun Manggarai dan Bekasi. "(Jalur) Bekasi itu untuk kereta ke luar kota," ujarnya kepada SINDO Weekly, Rabu (21/2/2018) pekan lalu.

Commuter line tidak bisa sendirian mengangkut orang-orang yang bergerak di sekitar Jabodetabek. Setidaknya, ada sekitar 2,5 juta orang yang keluar masuk Jakarta setiap harinya. Maka tidak heran, gerbong-gerbong commuter line selalu penuh setiap jam berangkat dan pulang kerja. Menurut Eva, commuter line baru bisa mengakomodasi 10% pergerakan masyarakat Jabodetabek plus Cikarang. Dengan tarif yang murah dan waktu tempuh yang cepat, commuter line akan terus diminati dan bertambah penumpangnya. "Kami tambah 1.000 gerbong pun pasti akan padat," ujarnya.

Untuk itu, moda transportasi apa saja yang akan disiapkan? berapa biayanya dan kapan beroperasi? Simak ulasan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi No.52/VI/2018 yang terbit Senin (26/2/2018).

Berbenah Transportasi Massal
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5359 seconds (0.1#10.140)