Menhub Sodorkan Proyek Bandara hingga MRT untuk Dibiayai LPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah resmi menyuntikkan modal untuk Lembaga Pembiayaan Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF Indonesia) sebesar Rp15 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020. Keputusan itu tertuang dalam PP No. 73 Tahun 2020 Tentang Modal Awal Lembaga Pengelola Investasi dan PP No. 74 Tahun 2020 Tentang Lembaga Pengelola Investasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran SWF akan menjadi sumber pendanaan alternatif. Apalagi, potensi dana kelolaannya cukup besar karena berasal dari berbagai negara, seperti di Norwegia, China, Abu Dhabi, Kuwait dan Hong Kong yang memiliki dana kelolaan dan melebihi produk domestik brutonya (PDB). ( Baca juga:Dana Abadi SWF RI Ditarget Tarik Investasi Awal hingga Rp300 Triliun )
"Dengan jumlah aset yang luar biasa, yaitu USD3.795 miliar, nilai ini jauh lebih besar dari PDB Indonesia pada 2020 sehingga SWF dapat menjadi sumber alternatif pembiayaan baru dari global market," ujarnya dalam acara Webinar Balitbang Kementerian Perhubungan, Rabu (3/3/2021).
Oleh karena itu, lanjut Menhub, ada sejumlah proyek yang disiapkan untuk dibiayain oleh SWF. Beberapa proyek tersebut merupakan yang memiliki dampak besar bagi masyarakat.
"Ini untuk mendukung percepatan pembangunan strategis di sektor transportasi. Kementerian Perhubungan untuk SWF telah siapkan proyek berpotensi," ucapnya.
Salah satu proyek yang akan ditawarkan lebih dahulu adalah di sektor pelabuhan. Seperti misalnya, Pelabuhan Laut Garongkong di Sulawesi Selatan, Pelabuhan Laut di Ambon hingga Palembang.
"Kita punya Pelabuhan Garongkong di Sulawesi Selatan, Pelabuhan Ambon dan Palembang yang sekarang sedang FS (feasibilty studies) kita kembangkan sebagai proyeks solicited," ucapnya.
Kemudian proyek kedua yang coba ditawarkan adalah di transportasi udara. Ada beberapa bandara yang akan coba ditawarkan seperti Bandar Udara di Fakfak dan Manokwari, Papua, Bandar Udara di Mentawai, Sumatera Barat, hingga Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Menhub juga akan coba menawarkan proyek di bidang perekeretapian. Seperti proyek mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) di Bali, Medan, Bandung, Makassar maupun Surabaya. ( Baca juga:ADM Daftarkan Rocky agar Mendapat Program PPnBM )
"LRT dan MRT di Bali, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya. Terminal bus di seluruh kota besar. Loop line di Jakarta dan proyek lainnya yang tidak bisa menggunakan APBN murni," kata Menhub.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran SWF akan menjadi sumber pendanaan alternatif. Apalagi, potensi dana kelolaannya cukup besar karena berasal dari berbagai negara, seperti di Norwegia, China, Abu Dhabi, Kuwait dan Hong Kong yang memiliki dana kelolaan dan melebihi produk domestik brutonya (PDB). ( Baca juga:Dana Abadi SWF RI Ditarget Tarik Investasi Awal hingga Rp300 Triliun )
"Dengan jumlah aset yang luar biasa, yaitu USD3.795 miliar, nilai ini jauh lebih besar dari PDB Indonesia pada 2020 sehingga SWF dapat menjadi sumber alternatif pembiayaan baru dari global market," ujarnya dalam acara Webinar Balitbang Kementerian Perhubungan, Rabu (3/3/2021).
Oleh karena itu, lanjut Menhub, ada sejumlah proyek yang disiapkan untuk dibiayain oleh SWF. Beberapa proyek tersebut merupakan yang memiliki dampak besar bagi masyarakat.
"Ini untuk mendukung percepatan pembangunan strategis di sektor transportasi. Kementerian Perhubungan untuk SWF telah siapkan proyek berpotensi," ucapnya.
Salah satu proyek yang akan ditawarkan lebih dahulu adalah di sektor pelabuhan. Seperti misalnya, Pelabuhan Laut Garongkong di Sulawesi Selatan, Pelabuhan Laut di Ambon hingga Palembang.
"Kita punya Pelabuhan Garongkong di Sulawesi Selatan, Pelabuhan Ambon dan Palembang yang sekarang sedang FS (feasibilty studies) kita kembangkan sebagai proyeks solicited," ucapnya.
Kemudian proyek kedua yang coba ditawarkan adalah di transportasi udara. Ada beberapa bandara yang akan coba ditawarkan seperti Bandar Udara di Fakfak dan Manokwari, Papua, Bandar Udara di Mentawai, Sumatera Barat, hingga Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Menhub juga akan coba menawarkan proyek di bidang perekeretapian. Seperti proyek mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) di Bali, Medan, Bandung, Makassar maupun Surabaya. ( Baca juga:ADM Daftarkan Rocky agar Mendapat Program PPnBM )
"LRT dan MRT di Bali, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya. Terminal bus di seluruh kota besar. Loop line di Jakarta dan proyek lainnya yang tidak bisa menggunakan APBN murni," kata Menhub.
(uka)