Maju Makmur-The Ascott Limited Persembahkan Somerset Asia Afrika
A
A
A
JAKARTA - Pengembang properti Maju Makmur menandatangani perjanjian kerja sama dengan The Ascott Limited selaku perusahaan properti living area asal Singapura. Keduanya sepakat untuk mengelola serviced residence terbaru Somerset Asia Afrika Bandung selama 10 tahun.
Dalam hal ini, Maju Makmur diwakili oleh Direktur Utama, Francis Dina Kartantya, dan pihak The Ascott Limited diwakili Regional GM Indonesia dan Australia sekaligus VP Global Operation, Kenneth Rogers. Penandatanganan tersebut disaksikan Komisaris Maju Makmur, Steve Kartantya, dan Direktur Marketing Maju Makmur, Djeffry Sutanto.
"Somerset Asia Afrika Bandung merupakan properti Somerset ketiga semenjak tahun 2016 di Indonesia, dan yang pertama di Bandung. Kami sangat optimistis dengan prospek bisnis di Indonesia yang kian melihat peningkatan wisatawan domestik dan internasional," ujar Kenneth, Selasa (27/2/2018).
Somerset Asia Afrika Bandung merupakan tempat tinggal yang sudah dilakukan furnish dengan 136 unit hunian dalam 12 lantai yang terdiri dari 76 unit tipe studio, 17 unit tipe satu kamar, 34 unit tipe dua kamar, dan 9 unit tipe tiga kamar.
Dengan mengusung konsep “Green Living”, Somerset Asia Afrika Bandung juga dilengkapi kolam renang, food court, dan pusat kebugaran seperti trek jogging, taman hijau, serta gym. Saat ini, Somerset Asia Afrika Bandung sudah memasuki proses furnishing tahap akhir dan siap dijual pada kuartal pertama 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Desember 2017, Jawa Barat mencatat kenaikan Tingkat Penghunian Kamar atau TPK hotel sebesar 57% dibandingkan tahun 2016. Kenaikan drastis ini memposisikan Bandung yang merupakan ibu kota provinsi sebagai salah satu lokasi dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan terbesar di Indonesia tahun lalu.
Peningkatan ini salah satunya didukung oleh perkembangan infrastruktur dalam bidang transportasi yang semakin pesat. Djeffry mengatakan, pembangunan kereta cepat Metro Kapsul Bandung, Double-Dekker Tol Cikampek.
"Beroperasinya Bandara Internasional Kertajati merupakan contoh-contoh pembangunan yang sangat berpotensi membawa kunjungan bisnis dan wisata yang lebih banyak ke Bandung," ujarnya.
Dalam hal ini, Maju Makmur diwakili oleh Direktur Utama, Francis Dina Kartantya, dan pihak The Ascott Limited diwakili Regional GM Indonesia dan Australia sekaligus VP Global Operation, Kenneth Rogers. Penandatanganan tersebut disaksikan Komisaris Maju Makmur, Steve Kartantya, dan Direktur Marketing Maju Makmur, Djeffry Sutanto.
"Somerset Asia Afrika Bandung merupakan properti Somerset ketiga semenjak tahun 2016 di Indonesia, dan yang pertama di Bandung. Kami sangat optimistis dengan prospek bisnis di Indonesia yang kian melihat peningkatan wisatawan domestik dan internasional," ujar Kenneth, Selasa (27/2/2018).
Somerset Asia Afrika Bandung merupakan tempat tinggal yang sudah dilakukan furnish dengan 136 unit hunian dalam 12 lantai yang terdiri dari 76 unit tipe studio, 17 unit tipe satu kamar, 34 unit tipe dua kamar, dan 9 unit tipe tiga kamar.
Dengan mengusung konsep “Green Living”, Somerset Asia Afrika Bandung juga dilengkapi kolam renang, food court, dan pusat kebugaran seperti trek jogging, taman hijau, serta gym. Saat ini, Somerset Asia Afrika Bandung sudah memasuki proses furnishing tahap akhir dan siap dijual pada kuartal pertama 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Desember 2017, Jawa Barat mencatat kenaikan Tingkat Penghunian Kamar atau TPK hotel sebesar 57% dibandingkan tahun 2016. Kenaikan drastis ini memposisikan Bandung yang merupakan ibu kota provinsi sebagai salah satu lokasi dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan terbesar di Indonesia tahun lalu.
Peningkatan ini salah satunya didukung oleh perkembangan infrastruktur dalam bidang transportasi yang semakin pesat. Djeffry mengatakan, pembangunan kereta cepat Metro Kapsul Bandung, Double-Dekker Tol Cikampek.
"Beroperasinya Bandara Internasional Kertajati merupakan contoh-contoh pembangunan yang sangat berpotensi membawa kunjungan bisnis dan wisata yang lebih banyak ke Bandung," ujarnya.
(ven)