Penyaluran Pinjaman SMF dari Pasar Modal Tumbuh 33,4%
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, kembali mencatatkan peningkatan kinerja selama tahun 2017, terutama dalam menjalankan misinya mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor Pembiayaan perumahan, melalui transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang mencapai Rp8,24 triliun pada tahun 2017. Angka tersebut meningkat 15,4% dibanding tahun 2016 sebesar Rp7,14 triliun.
Secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayan perumahan dari tahun 2005 sampai dengan Desember 2017 mencapai Rp35,6 triliun. Pencapaian tersebut berdasarkan data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2017 dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp1 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp7,24 triliun.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, total aset SMF di tahun 2017 adalah sebesar Rp15,66 triliun atau naik 19,35% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp13,12 triliun. "Sedangkan posisi penyaluran pinjaman per 31 Desember 2017 mencapai sebesar Rp11,102 triliun, angka tersebut meningkat 33,4% dibanding tahun 2016 sebesar Rp8,32 triliun," ujar Ananta saat konferensi pers paparan kinerja tahun 2017 di Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Adapun laba bersih di tahun 2017, mencapai Rp397 miliar, naik 25,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp317 miliar. Menurut dia, pertumbuhan penyaluran pinjaman juga diiringi dengan penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, termasuk penerbitan sukuk korporasi untuk pertama kalinya.
Selama tahun 2017, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp4,177 triliun melalui penerbitan obligasi PUB lII tahap Vll sebesar Rp 1,677 triliun, Sukuk Mudharabah Rp 500 miliar, PUB IV tahap I Rp 1 triliun dan PUB IV tahap ll sebesar 1 triliun.
"Sampai dengan akhir tahun 2017, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp 7,202 triliun, angka tersebut berdasarkan data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2017," pungkasnya.
Secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayan perumahan dari tahun 2005 sampai dengan Desember 2017 mencapai Rp35,6 triliun. Pencapaian tersebut berdasarkan data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2017 dalam bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp1 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp7,24 triliun.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, total aset SMF di tahun 2017 adalah sebesar Rp15,66 triliun atau naik 19,35% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp13,12 triliun. "Sedangkan posisi penyaluran pinjaman per 31 Desember 2017 mencapai sebesar Rp11,102 triliun, angka tersebut meningkat 33,4% dibanding tahun 2016 sebesar Rp8,32 triliun," ujar Ananta saat konferensi pers paparan kinerja tahun 2017 di Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Adapun laba bersih di tahun 2017, mencapai Rp397 miliar, naik 25,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp317 miliar. Menurut dia, pertumbuhan penyaluran pinjaman juga diiringi dengan penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, termasuk penerbitan sukuk korporasi untuk pertama kalinya.
Selama tahun 2017, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp4,177 triliun melalui penerbitan obligasi PUB lII tahap Vll sebesar Rp 1,677 triliun, Sukuk Mudharabah Rp 500 miliar, PUB IV tahap I Rp 1 triliun dan PUB IV tahap ll sebesar 1 triliun.
"Sampai dengan akhir tahun 2017, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp 7,202 triliun, angka tersebut berdasarkan data laporan keuangan audited periode 31 Desember 2017," pungkasnya.
(akr)