PLN Investasi Rp721 M untuk PLTD Tersebar 45.500 kW

Sabtu, 03 Maret 2018 - 13:28 WIB
PLN Investasi Rp721...
PLN Investasi Rp721 M untuk PLTD Tersebar 45.500 kW
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) menggelontorkan investasi sebesar Rp721 miliar untuk membangun pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Kepulauan Riau. Dana sebesar itu digunakan untuk membangun PLTD tersebar dengan kapasitas total 45.500 kilo Watt (kW).

Lokasi PLTD tersebut tersebar di 22 titik di Kabupaten Natuna (13.500 kW), Kab Anambas (2.600 kW), Kab Bintan (700 kW), Kab Lingga 8.200 (kW) dan Kab Karimun (20.500 kW). Jumat lalu (2/3), PLN meresmikan penambahan 17 mesin diesel berkapasitas total 17.000 kW di PLTD Bukit Carok, Pulau Karimun, Kabupaten Karimun. Masuknya mesin baru tentu menambah kapasitas daya mampu Pulau Karimun menjadi 42.000 kW. Dengan beban puncak 25.500 KW, maka di Pulau Karimun kini terdapat cadangan daya sebesar 16.500 kW.

Pulau Karimun merupakan salah satu pulau terisolasi (isolated island) yang terletak di Kepulauan Riau. Isolated island merupakan sebutan bagi pulau yang terisolasi dari interkoneksi sistem kelistrikan. Untuk memasok listrik di pulau tersebut, PLN perlu membangun PLTD tersebar.

Proyek PLTD tersebar bertujuan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, sehingga rasio elektrifikasi dan keandalan pasokan listrik di Kepulauan Riau (Kepri) semakin meningkat. Hal ini sangat penting karena Kepri terdiri dari banyak pulau, sehingga sulit jika dibangun sebuah sistem kelistrikan yang interkoneksi antar-pulau. Karena itu, salah satu solusi untuk melistriki pulau-pulau terpencil dan terisolir adalah membangun sistem kelistrikan isolated, di mana tiap pulau dibangun pembangkit berkapasitas tertentu untuk mendukung kelistrikan di pulau tersebut.

"Harapannya, dapat mendorong sektor pariwisata, dan akhirnya menarik investasi. Ini kan daerah kepulauan. Jadi saat ini kami menyiapkan kapasitas listrik atau mesinnya dulu sambil paralel menarik jaringan listrik ke pulau-pulau tersebut," jelas Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto, dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/3/2018).

Wiluyo menambahkan, pasokan listrik nasional dalam kondisi aman dan tercukupi, khususnya di Kepulauan Riau. Beberapa pulau besar bahkan memiliki cadangan di atas 70%.

Saat ini daya mampu sistem Bintan sebesar 211 MW, dengan beban puncak 75 MW. Didukung dengan sistem interkoneksi Batam-Bintan dan jaringan tegangan tinggi 150 kV yang membentang hingga Kijang, cadangan listrik Bintan sebanyak 136 MW. Jumlah ini cukup untuk mendukung apapun program pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong sektor pariwisata.

"Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, PLN siap melistriki kawasan-kawasan industri yang selama ini belum siap menyediakan pembangkit listrik," tambahnya.

Selanjutnya, dalam waktu dekat PLN akan merealisasikan pembangunan pembangkit baru di Bintan sebesar 30 MW dan meningkatkan kapasitas trafo di gardu induk Air Raja sebesar 60 Mega Volt Ampere (MVA) untuk memperkuat listrik di Tanjung Pinang. Ke depan, PLN juga akan menjahit pulau dengan membangun kabel laut 20 kV di pulau-pulau sekitar Batam, Bintan dan Dabo.

"Kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, sehingga proyek menjahit pulau dapat selesai tepat waktu," kata Wiluyo.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6536 seconds (0.1#10.140)