Tarif Baja AS Picu Perang Dagang, Trump: Bagus dan Mudah Dimenangkan
A
A
A
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seolah menantang dunia, ketika global menentang rencananya mengenakan tarif impor tinggi untuk komoditas baja dan alumunium karena berpotensi memicu perang dagang. Menanggapi hal itu Trump justru menganggap perang dagang sangat baik di tengah kontroversi kebijkan proteksionime yang diterapkannya.
"Ketika suatu negara (AS) kehilangan miliaran dolar dari perdagangan dengan hampir setiap negara yang melakukan bisnis dengannya, perang dagang sangat bagus, dan mudah untuk dimenangkan," ujar Trump lewat akun Twitter resmi miliknya, dikutip dari BBC pada akhir pekan.
Melalui media sosial, Trump juga mengatakan bahwa rencana pengenaan bea masuk 25% untuk baja dan 10% aluminium itu untuk melindungi lapangan pekerjaan di Negeri Paman Sam saat murahnya produk impor. "Kita harus melindungi negara kita dan pekerja kita. Industri baja kita dalam kondisi buruk. Jika Anda tidak punya Baja, Anda tidak memiliki negara," tulis Trump.
Atas pernyataan Trump soal baja dan aluminium ini, Prancis merespons bahwa kebijakan itu tidak dapat diterima. Kanada, pengekspor baja dan aluminium terbesar ke AS, akan membalas apabila bea masuk ini terimbas ke negaranya.
Sebelumnya Trump pada tengah pekan kemarin menegaskan bakal menetapkan tarif baja impor akan mencapai 25% dan aluminium 10%. Kanada dan Uni Eropa mengatakan mereka akan melakukan beberapa cara untuk menanggulanginya. Sedangkan Meksiko, China dan Brasil juga mengatakan tengah mempertimbangkan langkah-langkah pembalasan.
Para kritikus berpendapat bahwa tarif tinggi akan gagal untuk melindungi pekerjaan di Amerika dan pada akhirnya akan menaikkan harga untuk konsumen. Berita yang kemudian diakse seluruh dunia pada akhir pekan kemarin sempat menyeret pasar saham AS, Wall Street lebih rendah.
Selanjutnya Trump juga memposting bahwa dirinya tidak akan membiarkan AS, perusahaan dan para pekerja dimanfaatkan lagi. Impor baja AS telah datang lebih dari 100 negara dan membawa empat kali lipat lebih banyak dari impor dibandingkan untuk ekspor.
Sejak tahun 2000, industri baja AS diterangkan telah jatuh saat produksi mereka merosot dari 112m ton menjadi 86.5 m ton pada tahun 2016. Ditambah jumlah karyawan dalam sektor baja menyusut dari 135.000 ke 83,600 pada periode yang sama.
"Ketika suatu negara (AS) kehilangan miliaran dolar dari perdagangan dengan hampir setiap negara yang melakukan bisnis dengannya, perang dagang sangat bagus, dan mudah untuk dimenangkan," ujar Trump lewat akun Twitter resmi miliknya, dikutip dari BBC pada akhir pekan.
Melalui media sosial, Trump juga mengatakan bahwa rencana pengenaan bea masuk 25% untuk baja dan 10% aluminium itu untuk melindungi lapangan pekerjaan di Negeri Paman Sam saat murahnya produk impor. "Kita harus melindungi negara kita dan pekerja kita. Industri baja kita dalam kondisi buruk. Jika Anda tidak punya Baja, Anda tidak memiliki negara," tulis Trump.
Atas pernyataan Trump soal baja dan aluminium ini, Prancis merespons bahwa kebijakan itu tidak dapat diterima. Kanada, pengekspor baja dan aluminium terbesar ke AS, akan membalas apabila bea masuk ini terimbas ke negaranya.
Sebelumnya Trump pada tengah pekan kemarin menegaskan bakal menetapkan tarif baja impor akan mencapai 25% dan aluminium 10%. Kanada dan Uni Eropa mengatakan mereka akan melakukan beberapa cara untuk menanggulanginya. Sedangkan Meksiko, China dan Brasil juga mengatakan tengah mempertimbangkan langkah-langkah pembalasan.
Para kritikus berpendapat bahwa tarif tinggi akan gagal untuk melindungi pekerjaan di Amerika dan pada akhirnya akan menaikkan harga untuk konsumen. Berita yang kemudian diakse seluruh dunia pada akhir pekan kemarin sempat menyeret pasar saham AS, Wall Street lebih rendah.
Selanjutnya Trump juga memposting bahwa dirinya tidak akan membiarkan AS, perusahaan dan para pekerja dimanfaatkan lagi. Impor baja AS telah datang lebih dari 100 negara dan membawa empat kali lipat lebih banyak dari impor dibandingkan untuk ekspor.
Sejak tahun 2000, industri baja AS diterangkan telah jatuh saat produksi mereka merosot dari 112m ton menjadi 86.5 m ton pada tahun 2016. Ditambah jumlah karyawan dalam sektor baja menyusut dari 135.000 ke 83,600 pada periode yang sama.
(akr)