Jokowi Meminta Duta Besar Berperan Medongkrak Ekspor
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta para duta besar Indonesia yang ditempatkan di negara tujuan, ikut berperan mendongkrak ekspor. Keinginan Presiden Jokowi ini mendapat sambutan positif dari Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, yang merupakan mantan Ketua Dewan Komisioner OJK.
Ia berjanji akan mengambil peran untuk mendongkrak ekspor. Muliaman menjelaskan, meski nilai ekspor Indonesia naik pada 2017, namun persentase kenaikannya masih tertinggal dari negara tetangga seperti Vietnam.
"Terkait ekspor, saya pikir pernyataan Presiden mengenai ekspor tajam betul. Kenapa kita kalah dengan tetangga? Ini membangunkan kita semua supaya kerja lebih sistematis dan kolaboratif dan membangun sinergi apa yang harus dilakukan," ujarnya di Jakarta, (5/3/2018).
Menurut Muliaman, kolaborasi antar kementerian dan lembaga terkait penting dilakukan untuk menggenjot ekspor yang telah lama digencarkan pemerintah.
"Ada langkah konkret, ini bukan persoalan baru sebetulnya karena upaya untuk mendorong ekspor sudah lama. Kita perlu cari dan ubah pendekatannya, kolaboratif ini menjadi salah satu alternatif dan kemudian tangani satu per satu," katanya.
Contohnya, kata Muliaman, jika ada kendala dalam meningkatkan ekspor dapat langsung dikomunikasikan antar kementerian dan lembaga, sehingga ada jalan keluar dari persoalan tersebut.
"Jadi, saya mengalami kesulitan misalnya di mana, apa yang bisa kita kerjakan, instansinya apa. Langsung dikumpulin dan kita pecahkan, langsung konkret," pungkasnya.
Ia berjanji akan mengambil peran untuk mendongkrak ekspor. Muliaman menjelaskan, meski nilai ekspor Indonesia naik pada 2017, namun persentase kenaikannya masih tertinggal dari negara tetangga seperti Vietnam.
"Terkait ekspor, saya pikir pernyataan Presiden mengenai ekspor tajam betul. Kenapa kita kalah dengan tetangga? Ini membangunkan kita semua supaya kerja lebih sistematis dan kolaboratif dan membangun sinergi apa yang harus dilakukan," ujarnya di Jakarta, (5/3/2018).
Menurut Muliaman, kolaborasi antar kementerian dan lembaga terkait penting dilakukan untuk menggenjot ekspor yang telah lama digencarkan pemerintah.
"Ada langkah konkret, ini bukan persoalan baru sebetulnya karena upaya untuk mendorong ekspor sudah lama. Kita perlu cari dan ubah pendekatannya, kolaboratif ini menjadi salah satu alternatif dan kemudian tangani satu per satu," katanya.
Contohnya, kata Muliaman, jika ada kendala dalam meningkatkan ekspor dapat langsung dikomunikasikan antar kementerian dan lembaga, sehingga ada jalan keluar dari persoalan tersebut.
"Jadi, saya mengalami kesulitan misalnya di mana, apa yang bisa kita kerjakan, instansinya apa. Langsung dikumpulin dan kita pecahkan, langsung konkret," pungkasnya.
(ven)