Indonesia Dorong Ekspor Produk Kayu ke Amerika Serikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dan pelaku usaha Indonesia berambisi untuk menggenjot ekspor produk kayu dan turunannya ke Amerika Serikat (AS). Berbagai tantangan yang ada bakal dicarikan solusi secara bersama-sama agar pangsa pasar produk kayu di Indonesia di AS dapat terus meningkat.
“Kita harus optimistis dapat memperluas pasar di Amerika Serikat karena terdapat ruang yang luas untuk pertumbuhan dan ekspansi lebih lanjut,” ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi saat membuka Webinar bertajuk “Unlocking Wood Product Business Opportunities in The US Market: Why Indonesian Wood Products are Your Ideal Choice”, Kamis (16/2/2023) pagi waktu Jakarta.
Ditambahkannya, melalui webinar ini diharapkan tercipta kesempatan besar untuk menjajaki kemitraan antara pelaku bisnis potensial kedua negara. Pertemuan diselenggarakan oleh Ditjen Amerika dan Eropa Kemlu bekerjasama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) dan Kedutaan Besar RI di Washington DC serta Konsulat Jenderal RI di Los Angeles, Chicago, Houston, San Fransisco dan New York.
(Baca juga:Penerapan SVLK Jadi Pintu Masuk Genjot Ekspor Produk Kayu Olahan)
Acara diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari para pengusaha industri kayu baik di Indonesia maupun di berbagai wilayah di Amerika Serikat. Hadir pula Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani dan para Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Chicago, Houston, San Francisco, dan New York.
Hadir sebagai panelis adalah Ketua Presidium HImpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Bambang Soepijanto, Presiden Direktur Integra Indocabinet and Group Halim Rusli, CEO dari New Pacific Direct Northern California Henry Limarta, Executive Director of the American Indonesian Chamber of Commerce Wayne Forrest, pemilik Be-Hu Line LLC-Importer & Logistic Betty Jones dan Gary Jones.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan P. Roeslani mengungkapkan produsen produk kayu Indonesia harus menggarap serius pasar AS. Karena permintaan produk kayu Indonesia di AS terus tumbuh ditopang oleh produk furnitur untuk kebutuhan perumahan maupun perkantoran.
(Baca juga:Bea Cukai Jayapura Layani Ekspor Perdana Produk Kayu Merbau ke Cina)
“Dalam beberapa tahun ke depan permintaan produk furnitur diproyeksi akan terus meningkat seiring perubahan selera pada produk yang sesuai dengan gaya hidup yang ramah lingkungan,” katanya.
Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto mengungkapkan, Indonesia telah menambahkan indikator yang terkait aspek kelestarian sehingga SVLK kini bertransformasi menjadi Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK) yang memberi jaminan pada legalitas juga kelestarian produk kayu yang diekspor ke manca negara.
“Kita harus optimistis dapat memperluas pasar di Amerika Serikat karena terdapat ruang yang luas untuk pertumbuhan dan ekspansi lebih lanjut,” ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi saat membuka Webinar bertajuk “Unlocking Wood Product Business Opportunities in The US Market: Why Indonesian Wood Products are Your Ideal Choice”, Kamis (16/2/2023) pagi waktu Jakarta.
Ditambahkannya, melalui webinar ini diharapkan tercipta kesempatan besar untuk menjajaki kemitraan antara pelaku bisnis potensial kedua negara. Pertemuan diselenggarakan oleh Ditjen Amerika dan Eropa Kemlu bekerjasama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) dan Kedutaan Besar RI di Washington DC serta Konsulat Jenderal RI di Los Angeles, Chicago, Houston, San Fransisco dan New York.
(Baca juga:Penerapan SVLK Jadi Pintu Masuk Genjot Ekspor Produk Kayu Olahan)
Acara diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari para pengusaha industri kayu baik di Indonesia maupun di berbagai wilayah di Amerika Serikat. Hadir pula Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani dan para Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Chicago, Houston, San Francisco, dan New York.
Hadir sebagai panelis adalah Ketua Presidium HImpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Bambang Soepijanto, Presiden Direktur Integra Indocabinet and Group Halim Rusli, CEO dari New Pacific Direct Northern California Henry Limarta, Executive Director of the American Indonesian Chamber of Commerce Wayne Forrest, pemilik Be-Hu Line LLC-Importer & Logistic Betty Jones dan Gary Jones.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan P. Roeslani mengungkapkan produsen produk kayu Indonesia harus menggarap serius pasar AS. Karena permintaan produk kayu Indonesia di AS terus tumbuh ditopang oleh produk furnitur untuk kebutuhan perumahan maupun perkantoran.
(Baca juga:Bea Cukai Jayapura Layani Ekspor Perdana Produk Kayu Merbau ke Cina)
“Dalam beberapa tahun ke depan permintaan produk furnitur diproyeksi akan terus meningkat seiring perubahan selera pada produk yang sesuai dengan gaya hidup yang ramah lingkungan,” katanya.
Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto mengungkapkan, Indonesia telah menambahkan indikator yang terkait aspek kelestarian sehingga SVLK kini bertransformasi menjadi Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK) yang memberi jaminan pada legalitas juga kelestarian produk kayu yang diekspor ke manca negara.