Produk Unggulan Kawasan Pedesaan, Kendal Kembangkan Jambu Biji

Kamis, 08 Maret 2018 - 22:46 WIB
Produk Unggulan Kawasan...
Produk Unggulan Kawasan Pedesaan, Kendal Kembangkan Jambu Biji
A A A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendal mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) tanaman jambu biji dengan pihak swasta. Kuatnya jaringan pemasaran jambu biji getah merah akan meningkatkan pendapatan petani di Kendal.

Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika mengatakan, komoditas utama sektor hortikultura di Kendal ialah jambu getah merah atau jambu biji. Luas lahan jambu merah berkisar 671, 7 hektar yang hasil panennya kurang lebih 3.224,2 ton/ bulan. Dia menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi jika panen jambu bisa langsung terserap ke pasar.

Perlu diketahui, pada kondisi normal harga jambu petani masih jauh dari yang diharapkan yaitu sekitar Rp300-500/ kg yang diambil oleh para pengepul. Lemahnya jaringan pemasaran sehingga banyak buah terpaksa tidak dipanen dan dibiarkan membusuk di kebun. Hal ini tentu merugikan petani.

"Jangan hanya bertumpu pada masing-masing desa. Skala ekonomi hanya bisa tercapai jika bekerjasama. Sumber keberkahan ekonomi adalah yang mampu mengusai inovasi, menciptakan nilai tambah dari hulu ke hilir, serta menguatkan organisasi Ekonominya yaitu Bumdesa Bersama," katanya saat menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja antara Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Bersama Plasma Petik Sari dengan PT Fuit Ing Indonesia.

Bupati Kendal Mirna Anissa menyampaikan, kerjasama ini akan menjadi harapan baru bagi petani jambu agar harga jual jambu tidak lagi rendah. Jika cepat terserap maka jambu-jambu yang sudah matang pun tidak akan busuk karena kelamaan disimpan di gudang.

Komisaris Utama Bank BRI Andrinof Chaniago menerangkan, kemitraan semacam ini yang dicari dan siap didukung Bank BRI. Dia menambahkan, Visi BRI tidak hanya menjadi bank yang besar dan kuat tapi menjadi bank yang semakin bermanfaat untuk masyarakat. Sinergi BRI, stockholder lain, Pemda ikut memikirkan peningkatan ekonomi masyarakat.

Diketahui, kerjasama yang dilakukan oleh Bumdesa Bersama dan PT Fruit Ing Indonesia menimbulkan harapan baru bagi petani jambu. Yang awalnya petani jambu dibeli Rp500/kg menjadi Rp2000/kg oleh para pengempul sehingga mendapatkan kenaikan harga Rp1500/kg.

Para pengumpul menjual kepada Bumdesa Bersama dengan harga Rp2400/kg. Lalu PT Fruit Ing Indonesia membeli dengan harga Rp3000/kg dari Bumdesa Bersama. Sistem semacam ini diyakini bisa saling menguntungkan bagi semua pihak dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat kendal. Sistem kerjasama seperti ini perlu diperbanyak dan menjadi virus bagi daerah lain sehingga cita-cita Presiden bisa terwujud secepat-cepatnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)